Pukat Harimau Kian Gerus Satwa Laut

Reporter

Senin, 2 Februari 2015 20:35 WIB

Dua orang pria berdiri diatas pukat harimau yang berisikan ikan. Twitter.com/@susipudjiastuti

TEMPO.CO, Jakarta – World Wildlife Fund Indonesia mencatat satwa laut Indonesia masih terancam karena masih maraknya alat tangkap ikan jenis trawl, atau pukat harimau. Penggunaan pukat harimau ini disebut dapat merusak habitat ikan.

“Dan merusak anakan ikan yang sedang berkembang,” kata Abdullah Habibi, Manajer Perbaikan Perikanan Tangkap dan Budidaya WWF-Indonesia, dalam surat elektronik yang diterima Tempo, Senin, 2 Februari 2015. (Baca: Hari Ini, TNI Tenggelamkan 2 Kapal Asing di Ambon)

Pada 1980, Indonesia menjadi salah satu negara yang mendorong pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan. Saat itu, pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1980 tentang Penghapusan Jaring Pukat Harimau di Perairan Jawa, Sumatera dan Bali. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan habitat serta produktivitas tangkap nelayan.

Sayangnya, dalam laporan WWF-Indonesia berjudul “Kajian Alat Tangkap Pukat di Indonesia”, tercatat alat tangkap trawl masih marak digunakan dalam dua dekade terakhir. Malah, tulis Habibi, jenisnya makin beragam. (Baca: Freddy Beberkan 3 Sebab Kapal Pencuri Ikan Lolos)

Habibi menyebutkan, sebanyak 18-40 persen udang dan ikan dari total tangkapan nelayan merupakan hasil tangkapan dari pukat harimau. Dia prihatin dengan angka tersebut. Musababnya, sebagian besar hasil tangkapan tak bisa diproduksi karena masih berupa anakan.

“Perlu ada pendekatan strategis dan implementatif untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Habibi. Caranya, kata dia, dengan meningkatkan pengelolaan sektor perikanan yang dibangun berdasarkan ekosistem dan tata kelola perikanan secara ketat.

Dia menilai penerbitan Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015 untuk menghentikan total penggunaan alat tangkap jenis pukat harimau di perairan Indonesia merupakan langkah tepat. Karena, Habibi menjelaskan, bukan hanya habitat ikan yang akan rusak. “Tapi rumah penyu dan hiu akan terkena imbasnya.”

AMRI MAHBUB

Berita lainnya:
Menteri Susi: Semoga Natal Bisa Membawa Damai...
Menteri Susi Sakit, Nelayan Demak Kecewa
Menteri Susi Intai 13 Kapal, TNI Tak Bergerak
Penenggelaman Kapal Jangan Rugikan Warga Bajau
Pengamat: 6 Resep Kelola Laut Nasional

Berita terkait

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

10 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

40 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

40 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

40 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

41 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

41 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

54 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya