TEMPO.CO, Jenewa - Badan Cuaca PBB mengatakan 2014 adalah tahun terpanas, meskipun perbedaan suhu dengan 2010 dan 2005 sangat kecil sehingga tidak mungkin untuk mengatakan dengan pasti mana dari tiga tahun tersebut adalah yang terpanas.
Analisis World Meteorological Organization (WMO), Senin, 2 Februari 2015, mencerminkan temuan dua pekan lalu oleh NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration, dan juga termasuk data dari Met Office di Inggris. (Baca: Pemanasan Global Berpotensi Tingkatkan Kemiskinan)
WMO yang berbasis di Jenewa mengatakan suhu permukaan adalah 0,57 C (1,03 F) di atas rata-rata tahun lalu. Itu sedikit lebih hangat dari 2010 dan 2005, tetapi perbedaannya dalam margin ketidakpastian 0,10 C (0,18 F).
"Dengan 14 dari 15 tahun terpanas tercatat pada abad ini, pemanasan diperkirakan akan terus berlanjut saat tingkat atmosfer CO2 yang memerangkap panas naik," ujar Kepala WMO Michel Jarraud sebagaimana dikutip Mashable, Senin, 2 Februari 2015.
Jepang pada bulan Januari menjadi lembaga pemantauan suhu pertama yang melaporkan data iklim 2014 yang menunjukkan bahwa tahun lalu adalah tahun terpanas di planet ini sejak termometer mulai memantau suhu pada akhir abad ke-19.
Data suhu awal Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency/JMA) menunjukkan bahwa 2014 melampaui semua data lain dalam catatannya hingga ke 1891. Anomali suhu permukaan rata-rata global tahunan pada tahun 2014, menurut JMA, adalah 0,27 derajat Celsius, atau 0,48 derajat Fahrenheit, di atas rata-rata 1981-2010.
Studi-studi lain, menggunakan data dari inti es, lingkaran pohon, karang dan data "proxy" lain menunjukkan planet ini belum sehangat ini dalam setidaknya 4.000 tahun, sedangkan data lain menunjukkan bahwa tingkat pemanasan global utama tidak pernah setinggi ini dalam sejarah manusia.
Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z. | MASHABLE
Berita lain
Air Asia Bisa Hanyut ke 'Kerajaan Nyi Roro Kidul'
Arlindo Si Pembawa Korban AirAsia QZ8501 ke Majene
Penemu Teknologi Laser Meninggal di Usia 99 Tahun
Apa Beda iPhone 5S, iPhone 6, dan iPhone 6 Plus
Berita terkait
Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen
1 jam lalu
Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi
1 jam lalu
Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.
Baca SelengkapnyaKompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard
1 jam lalu
Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung
1 jam lalu
Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.
Baca Selengkapnya5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD
1 jam lalu
Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD
Baca SelengkapnyaHakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK
1 jam lalu
Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.
Baca SelengkapnyaDies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film
1 jam lalu
Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu
1 jam lalu
KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaKemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim
2 jam lalu
Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP
2 jam lalu
Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP
Baca Selengkapnya