Tim ITB Jadi Kampiun Kontes Desain Chip di Jepang  

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 12:39 WIB

Ilustasi Microchips. REUTERS

TEMPO.CO, Bandung- Tim Ethersound Ganeca dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung menjadi kampiun di kompetisi Large Scale Integration (LSI) ke-18 pada kategori Smart Info Media di University of the Ryukyus, Okinawa, Jepang. Di babak final, tim ITB tersebut mengalahkan 11 finalis lewat karya desain chip berjudul "Ultrasonic Sensor Based Contactless Theremin Using Pipeline CORDIC as Tone Generator in FPGA".

Tim mahasiswa STEI ITB itu beranggotakan Bagus Hanindhito, Hafez Hogantara, dan Annisa Istiqomah Arrahmah. Menurut dosen pembimbing tim, Nur Ahmadi, karya inovasi mereka memukau dewan juri. "Di final, mahasiswa S-1 ITB itu mengalahkan tim mahasiswa S-2 dari Chiba University, yang berada di peringkat kedua," katanya lewat surat elektronik kepada Tempo, Sabtu, 14 Maret 2015.

Theremin merupakan instrumen musik elektronik yang dapat dimainkan tanpa harus disentuh. Instrumen ini, kata Nur, pada dasarnya memanfaatkan dua antena untuk mendeteksi posisi relatif tangan untuk mengendalikan frekuensi dan amplitudo. Tim Ethersound Ganeca mengajukan ide mengganti antena dengan sensor ultrasonik untuk mendeteksi posisi tangan. "Desain tersebut diimplementasikan pada board FPGA, dan dapat bekerja dengan baik," katanya.

Tim Sangkuriang, finalis lain dari STEI ITB, berhasil meraih penghargaan Fighting Spirit Award atas karya mereka yang berjudul "Design and Implementation of CORDIC Algorithm in All-Digital FM Modulator-Demodulator". Tim yang terdiri atas Antonius Perdana Renardy, Ashbir Aviat Fadila, dan Naufal Shidqi ini berhasil membuat sistem FM (frequency modulation) digital berbasis CORDIC.

FM adalah proses pengubahan frekuensi suatu gelombang pembawa sehingga mampu membawa suatu informasi. FM ini banyak digunakan dalam penyiaran musik atau suara, sistem radio dua arah, radar, dan lain-lain. Dalam presentasinya, tim Sangkuriang mendemokan karya dengan mengirimkan suatu musik dan menerima kembali musik yang sama melalui papan FPGA.

LSI Design Contest merupakan kontes desain chip tahunan yang diselenggarakan University of the Ryukyus, Jepang. Pesertanya berasal dari tim mahasiswa universitas di Asia. Tantangan dalam lomba tahun ini, kata Nur, adalah bagaimana mendesain perangkat keras (hardware) untuk perhitungan fungsi trigonometrik dan membuat aplikasinya.

Dari 80 lebih desain yang masuk, terpilih 12 tim yang melaju ke babak final. Indonesia mengirimkan dua tim dari ITB, begitu juga Vietnam. Sisanya berasal dari Jepang. Dewan juri kompetisi ini adalah para professor dari University of the Ryukyus, Tokyo University, Osaka University, dan perwakilan sejumlah perusahaan, seperti Synopsys, Gigafirm, dan Electronic Device Industry News. Juara pertama dipilih berdasarkan kriteria Academic Excellence, Industrial Applicable, dan New Innovation, serta berhak mendapat penghargaan dari jurnal ternama Jepang, IEICE.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Rusia Bikin Undang-Undang WFH, Pekerja di Luar Negeri Terancam?

3 Januari 2023

Rusia Bikin Undang-Undang WFH, Pekerja di Luar Negeri Terancam?

Pekerja sektor teknologi informasi Rusia berisiko menganggur di tahun baru jika undang-undang tentang kerja jarak jauh disahkan.

Baca Selengkapnya

Sebelum Tingkatkan RAM, Perhatikan Hal Berikut Ini Terlebih Dulu

24 September 2021

Sebelum Tingkatkan RAM, Perhatikan Hal Berikut Ini Terlebih Dulu

RAM berperan dalam meningkatkan kinerja laptop atau PC. Maka, tak jarang banyak orang yang ingin meng-upgrade RAM pada perangkatnya

Baca Selengkapnya

Audit DPR Sebut Jaringan Komputer Senjata Amerika Rawan Peretasan

10 Oktober 2018

Audit DPR Sebut Jaringan Komputer Senjata Amerika Rawan Peretasan

Audit dari DPR Amerika ini menyoroti penggunaan berbagai piranti lunak komersial dan open source, yang bisa dengan mudah dibeli di pasaran.

Baca Selengkapnya

Sandisk Bikin MicroSD 400GB, Bisa Simpan Video 4K

3 September 2017

Sandisk Bikin MicroSD 400GB, Bisa Simpan Video 4K

Sandisk, perusahaan pembuat memori, meluncurkan kartu memori microSD berkapasitas 400 gigabita.

Baca Selengkapnya

SanDisk Luncurkan microSD Berkapasitas 400GB

2 September 2017

SanDisk Luncurkan microSD Berkapasitas 400GB

SanDisk Ultra microSDXC UHS-I 400GB menawarkan penyimpanan 144GB lebih banyak daripada kartu microSD lainnya yang ada di pasaran.

Baca Selengkapnya

Bapak Android, Andy Rubin, Punya Paten Kacamata Pintar?

4 Juni 2017

Bapak Android, Andy Rubin, Punya Paten Kacamata Pintar?

Andy Rubin, bapak Android sekaligus pendiri perusahaan teknologi Essential, disebut-sebut memiliki paten kacamata pintar seperti Google Glass.

Baca Selengkapnya

Asus Luncurkan Router Blue Cave, Desainnya Menarik

30 Mei 2017

Asus Luncurkan Router Blue Cave, Desainnya Menarik

Router Asus Blue Cave dapat mengirimkan video 4K dan mendukung pengiriman file tanpa lag.

Baca Selengkapnya

Membaca Masa Depan Virtual Reality dan Augmented Reality

21 Mei 2017

Membaca Masa Depan Virtual Reality dan Augmented Reality

Bagaimana masa depan teknologi virtual reality dan augmented reality?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Cina, Baidu, akan Luncurkan Mobil Swakemudi pada Juli

20 April 2017

Perusahaan Cina, Baidu, akan Luncurkan Mobil Swakemudi pada Juli

Baidu juga meluncurkan pendanan US$ 200 juta pada Oktober lalu untuk fokus pada proyek AI dan AR,

Baca Selengkapnya

Google Wi-Fi Mulai Dijual di Inggris, Ini Harganya

28 Maret 2017

Google Wi-Fi Mulai Dijual di Inggris, Ini Harganya

Google mengumumkan akan merilis alat penyebar sinyal Internet nirkabel (router Wireless Fidelity/Wi-Fi) di Inggris Raya pekan depan.

Baca Selengkapnya