Bakteri ini Bisa Menjadi Unsur Baterai dari Alam

Reporter

Sabtu, 28 Maret 2015 02:15 WIB

Bakteri ekstrem penghasil hidrogen. (dailymail)

TEMPO.CO, Tubingen - Penelitian terbaru yang terbit dalam jurnal Science edisi 27 Maret 2015 menyebutkan, bakteri dapat membentuk partikel magnetit mikroskopis, yang memuat elektron listrik. Temuan ini dipercaya dapat membuat baterai alami serta aplikasi bioteknologi lainnya, dan meminimalisir pencemaran lingkungan.

James Byrne, profesor dari University of Tübingen sekaligus pemimpin studi, mengatakan partikel magnetit merupakan senyawa yang membuat bakteri bertahan hidup di berbagai macam lingkungan. Penelitiannya ini memang hanya berkutat pada bakteri yang memiliki metabolisme magnetit, tapi tidak menutup kemungkinan organisme non-magnetit lainnya memiliki senyawa mirip. "Atau, siapa tahu bisa dibuat dengan rekayasa genetika," kata dia, seperti dikutip dari Science Daily.

Para ilmuwan gabungan dari University of Tübingen, University of Manchester, dan Pacific Northwest National Laboratory, Amerika Serikat, menginkubasi bakteri berwarna ungu bernama Rhodopseudomonas palustris dengan magnetit dan cahaya. Tim juga mengganalisis zat magnet, zat kimia, dan mineralogi untuk mengungkap cahaya dan mengoksidasi partikel elektron.

Selama kondisi gelap, ujar peneliti, bakteri mengurangi partikel magnetit dan membuang kembali elektron untuk menghasilkan siklus berikutnya. Mekanisme oksidasi, atau reduksi, tersebut diulang selama beberapa siklus. Itu berarti, baterai dapat diisi ulang berkali-kali. Byrne menduga, metabolisme bakteri ini juga berada di bakteri lainnya.

Anggota penelitia, Andreas Kappler dari Tübingen, yang juga sekretaris European Association of Geochemistry, mengatakan baterai dari bakteri dapat mengeluarkan unsur kimia berbahaya, seperti kromium dan kromium VI. Hanya, menurut dia, aplikasi bakteri menjadi baterai masih sangat jauh. "Setidaknya kami sudah punya pemahaman awal tentang ini," ujarnya.

SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

7 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

24 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

37 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

42 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

42 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya