Wawancara: 3D Printer Belum Banyak Dijual

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 1 April 2015 08:57 WIB

MakerBot PLA Composite FIlament, sebuah teknologi 3D printer. Alat ini mampu membuat membuat sebuah model dengan sangat detail, 3D printer biasanya hanya mampu membuat model dari bahan yang terbatas. MakerBot mampu mencetak model dari berbagai bahan seperti kayu maple, besi, kapur, besi bahkan perunggu. 6 Januari 2015, Las Vegas. Popsci.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di negara maju, teknologi 3D printing kini bukan hanya digandrungi para desainer yang merancang produk konsumer. Industri arsitektur dan desain interior juga mengakrabi teknologi 3D printing untuk membuat beragam prototipe desain. Belakangan, industri kesehatan, otomotif, dan fashion pun mulai merambah penggunaan teknologi ini.

Sayangnya, pengetahuan masyarakat akan 3D printing masih minim di Indonesia. Penemu mesin cetak 3D di Indonesia, Johanes Djauhari, menjelaskan ada sejumlah kendala pengembangan 3D printing.





Berikut perbincangannya bersama Satwika Movementi dari Tempo lewat sambungan telepon, Senin lalu.

T: Bagaimana perkembangan 3D printing di Indonesia saat ini?
Saat ini masih sebatas tahap perkenalan. Orang awam masih banyak yang menanyakan, apa sih 3D printing? Belum banyak yang mengetahui. Untuk saat ini masih dibilang sebagai product knowledge.

Yang sudah memanfaatkannya baru sebagain orang, yakni mahasiswa jurusan desain, arsitektur, atau para desainer produk. Eksposure-nya juga masih sangat kurang. Paling mentok, ya, hanya lihat di televisi printer 3D itu seperti apa.

T: Apakah karena printer-nya belum banyak di pasar?
Bisa dibilang seperti itu. Printer 3D bukan benda yang umum dijual di mal. Hanya ada di beberapa universitas dan perusahaan yang bergerak di bidang desain. Kendala lain karena harga printer dan materialnya yang mahal. Padahal, ini bisa dirakit sendiri.

T: Lantas, apa saja keuntungan menggunakan teknologi 3D printing?
Ini sangat bermanfaat untuk membuat prototip sebelum suatu perusahaan memproduksi barang. Bayangkan, seorang desainer interior tidak perlu bawa-bawa kursi ketika presentasi. Jadi cukup membawa prototip saja. Sehingga, ini bisa sangat menghemat waktu membuat prototip.

Namun, ini tidak disarankan (digunakan) untuk memproduksi massal. Karena untuk memproduksi satu benda printer ini membutuhkan waktu 1-1,5 jam. Sedangkan kalau pabrik yang menggunakan mesin, biasanya dalam hitungan menit bisa mencetak ratusan produk.

Sebuah printer 3D biasanya maksimal mencetak 50 produk prototip berukuran kecil. Harga material plastik yang dihitung per gram akan menjadi sangat mahal jika untuk memproduksi dalam jumlah banyak. Jadi waktu dan harga sebenarnya menjadi kekurangan 3D printing.

T: Bagaimana peluang Indonesia dalam memanfaatkan 3D printing?
Peluang pasti ada, hanya saja ada beberapa hal yang harus dilakukan. Misalnya untuk kesehatan, apakah birokrasi sudah mengizinkan untuk pembuatan prototip organ tubuh? Kalau di luar negeri sudah umum menggunakan 3D printing untuk prototip gigi, ginjal, dan lainnya. Indonesia sudah harus siap memanfaatkan teknologi ini.

SATWIKA GEMALA MOVEMENTI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

14 November 2017

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.

Baca Selengkapnya

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

30 Oktober 2017

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.

Baca Selengkapnya

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

21 Oktober 2017

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.

Baca Selengkapnya

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

21 Oktober 2017

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.

Baca Selengkapnya

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

20 Oktober 2017

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget

Baca Selengkapnya

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

16 Oktober 2017

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan

Baca Selengkapnya

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

14 Oktober 2017

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.

Baca Selengkapnya

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

30 September 2017

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.

Baca Selengkapnya

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

25 September 2017

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

20 September 2017

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.

Baca Selengkapnya