TEMPO.CO, Washington - Beberapa drone memiliki kemampuan terbang atau berenang. Namun drone yang ideal adalah yang memiliki dua kemampuan itu sekaligus. Angkatan Laut Amerika Serikat memiliki drone jenis tersebut.
Angkatan Laut AS mengembangkan drone mirip bebek, disebut Flimmer, yang dapat terbang dan berenang. Selain baling-baling menghadap ke belakang dan sayap, inkarnasi terbarunya memiliki empat sirip untuk membantu robot itu beradaptasi dengan tugasnya.
Saat terbang, sirip itu berfungsi sebagai stabilisator dan sayap canard. Di laut, sirip itu mengepak untuk membantu mesin meningkatkan kecepatan.
Flimmer didesain tidak hanya bisa terbang di udara dan berenang, tapi juga bisa membuat transisi antara keduanya dengan mudah. Pada laut yang tenang, dia dapat mendarat seperti pesawat amfibi, tapi untuk kondisi bergelombang, Flimmer akan menyelam ke dalam air seperti bebek.
Namun model ini masih memiliki beberapa kekurangan. Laboratorium ingin menyempurnakan teknik pendaratan model terbarunya, Flying Wanda, sehingga drone ini dapat menyelam ke laut yang berombak. Dalam tes, Wanda bisa terbang secepat 57 mil per jam, dan hanya 11 mil per jam di dalam air.
Jika proyek ini selesai, Angkatan Laut AS tidak harus lagi bergantung pada pelampung sonar stasioner untuk memonitor kapal selam musuh. Mereka dapat mengirimkan beberapa drone dan memindahkannya jika area itu aman.
ERWIN Z. | ENGADGET
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya