Otak Anak Miskin Lebih Kecil dari Anak Kaya, tapi

Reporter

Editor

Kurniawan

Senin, 20 April 2015 08:30 WIB

TEMPO/Yuyun N

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan sosial telah menemukan, saat anak masuk taman kanak-kanak, ada kesenjangan akademis antara anak dari keluarga kaya dan miskin. Kita tak tahu pasti apa sebenarnya yang terjadi.

Namun sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Nature Neuroscience baru-baru ini menambahkan faktor biologis atas isu ini. Demikian ulasan The Slate pada Jumat, 17 April 2015.

Dengan pemindaian MRI terhadap lebih dari seribu subyek usia 3-20 tahun, peneliti menemukan bahwa anak-anak dari keluarga miskin cenderung punya otak yang lebih kecil daripada anak dari keluarga kaya.

Secara khusus, penelitian ini menunjukkan anak dari orang tua dengan pendapatan lebih rendah punya permukaan cerebral cortex yang lebih kecil. Cerebral cortex adalah wilayah abu-abu pada otak yang bertanggung jawab terhadap kemampuan-kemampuan seperti bahasa, pemecahan masalah, dan fungsi yang lebih tinggi, yang umumnya kita sebut inteligensia.

Anak yang lebih miskin juga mendapat nilai yang lebih buruk dalam ujian kognitif, dan analisis statistik menunjukkan kesenjangan itu berhubungan dengan dimensi otak.

Seberapa besar kesenjangan itu? Menurut penelitian yang dipimpin Kimberly Noble, profesor di sekolah kedokteran Columbia University, Amerika Serikat, anak-anak yang memiliki orang tua dengan pendapatan kurang dari US$ 25 ribu atau Rp 320 juta per tahun punya 6 persen wilayah otak dalam cortex yang lebih kecil dibanding yang orang tuanya berpendapatan sedikitnya 1,95 miliar per tahun.

Ini studi terbesar yang pernah dilakukan untuk topik semacam ini, tapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Kimberly Noble yakin bahwa perbedaan fisik antara anak kaya dan miskin ini harus dilacak ke lingkungan tempat mereka tumbuh, dan itu berarti awal penelitian baru untuk menguji teori ini.

Meskipun peneliti berkesimpulan bahwa ada hubungan kuat antara otak anak dan pendapatan orang tuanya, itu tidak sungguh-sungguh kukuh. Dari data statistik yang mereka miliki, sesungguhnya ada banyak anak miskin yang memiliki otak relatif lebih besar dan, sebaliknya, ada banyak pula anak kaya yang memiliki otak relatif lebih kecil.

THE SLATE | IWANK

Berita terkait

Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

16 Januari 2019

Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

21 November 2018

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.

Baca Selengkapnya

Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

8 November 2018

Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.

Baca Selengkapnya

Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

27 Desember 2017

Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak

Baca Selengkapnya

10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

15 Desember 2017

10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.

Baca Selengkapnya

Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

12 Desember 2017

Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.

Baca Selengkapnya

Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

9 Desember 2017

Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.

Baca Selengkapnya

Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

9 November 2017

Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

24 Oktober 2017

Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

11 Oktober 2017

Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.

Baca Selengkapnya