TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan sosial telah menemukan, saat anak masuk taman kanak-kanak, ada kesenjangan akademis antara anak dari keluarga kaya dan miskin. Kita tak tahu pasti apa sebenarnya yang terjadi.
Namun sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Nature Neuroscience baru-baru ini menambahkan faktor biologis atas isu ini. Demikian ulasan The Slate pada Jumat, 17 April 2015.
Dengan pemindaian MRI terhadap lebih dari seribu subyek usia 3-20 tahun, peneliti menemukan bahwa anak-anak dari keluarga miskin cenderung punya otak yang lebih kecil daripada anak dari keluarga kaya.
Secara khusus, penelitian ini menunjukkan anak dari orang tua dengan pendapatan lebih rendah punya permukaan cerebral cortex yang lebih kecil. Cerebral cortex adalah wilayah abu-abu pada otak yang bertanggung jawab terhadap kemampuan-kemampuan seperti bahasa, pemecahan masalah, dan fungsi yang lebih tinggi, yang umumnya kita sebut inteligensia.
Anak yang lebih miskin juga mendapat nilai yang lebih buruk dalam ujian kognitif, dan analisis statistik menunjukkan kesenjangan itu berhubungan dengan dimensi otak.
Seberapa besar kesenjangan itu? Menurut penelitian yang dipimpin Kimberly Noble, profesor di sekolah kedokteran Columbia University, Amerika Serikat, anak-anak yang memiliki orang tua dengan pendapatan kurang dari US$ 25 ribu atau Rp 320 juta per tahun punya 6 persen wilayah otak dalam cortex yang lebih kecil dibanding yang orang tuanya berpendapatan sedikitnya 1,95 miliar per tahun.
Ini studi terbesar yang pernah dilakukan untuk topik semacam ini, tapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Kimberly Noble yakin bahwa perbedaan fisik antara anak kaya dan miskin ini harus dilacak ke lingkungan tempat mereka tumbuh, dan itu berarti awal penelitian baru untuk menguji teori ini.
Meskipun peneliti berkesimpulan bahwa ada hubungan kuat antara otak anak dan pendapatan orang tuanya, itu tidak sungguh-sungguh kukuh. Dari data statistik yang mereka miliki, sesungguhnya ada banyak anak miskin yang memiliki otak relatif lebih besar dan, sebaliknya, ada banyak pula anak kaya yang memiliki otak relatif lebih kecil.
THE SLATE | IWANK
Berita terkait
Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik
16 Januari 2019
Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut
21 November 2018
Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.
Baca SelengkapnyaOtak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya
8 November 2018
Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.
Baca SelengkapnyaBakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli
27 Desember 2017
Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak
Baca Selengkapnya10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi
15 Desember 2017
Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.
Baca SelengkapnyaDijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini
12 Desember 2017
Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.
Baca SelengkapnyaIni Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan
9 Desember 2017
Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.
Baca SelengkapnyaPikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya
9 November 2017
Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?
Baca SelengkapnyaPenciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya
24 Oktober 2017
Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.
Baca SelengkapnyaMengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya
11 Oktober 2017
Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.
Baca Selengkapnya