Ditemukan, Dua Alat untuk Sembuhkan Kanker

Reporter

Senin, 27 April 2015 14:50 WIB

Saat Don (kiri) dan istrinya Maxine Simpson dirawat di Bakersfield, California, 4 Agustus 2014. Don wafat terlebih dahulu, lalu disusul oleh Maxine 4 jam kemudian. Don dan Maxine Simpson jatuh sakit dalam dua minggu terakhir, Don alami patah tulang pinggul dan Maxine berjuang melawan kanker. (dailymail)

TEMPO.CO, Seattle - Pengobatan kanker kerap menempuh proses ralat dan galat. Musababnya, kombinasi obat tidak melulu bekerja efektif di dalam tubuh pasien. Sementara itu, banyak waktu berharga hilang saat dokter mencari bahan kimia yang tepat untuk menyembuhkan kanker.

Namun sekarang kanker sudah tak perlu lagi ditakuti. Dua kelompok peneliti mengklaim menemukan dua cara perawatan kanker. Yakni dengan perangkat implan dan perangkat injeksi khusus.

Di Seattle, Amerika Serikat, para peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center dan Presage Biosciences merancang alat bernama CIVO yang memuat delapan jarum. Perangkat ini dapat menyuntikkan beberapa obat sekaligus ke lokasi kanker yang dekat dengan permukaan kulit seseorang.

"Cara ini dapat menanggulangi kanker yang sudah resisten dengan obat," kata James Olson, pakar onkologi pediatrik di Fred Hutchinson, yang juga menjadi penulis utama studi, seperti dikutip dari Live Science. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Science Transnasional Medicine edisi 22 April 2015.

Pertama, jarum yang sarat obat ditekan ke dalam kanker dan ditarik. Jarum itu meninggalkan jejak obat di dalam kanker. Kemudian, satu-tiga hari kemudian, peneliti dapat memotong kanker tersebut sambil memeriksa apakan ada sel kanker yang masih tersisa atau tidak. Analisis jarum ini dapat membantu para dokter mencari cara penyembuhan kanker yang tepat.

"Dengan CIVO, dokter dapat membandingkan obat A dan B," kata Olson. Perangkat ini juga bisa menguntungkan pengembangan obat karena tidak perlu menggunakan pasien kemoterapi eksperimental.

Sejauh ini, CIVO telah diujikan pada sekelompok tikus, 20 anjing, dan empat manusia yang memiliki kanker kelenjar getah bening. Para pasien mengaku hanya mendapatkan sedikit rasa sakit saat disuntik.

Di belahan Amerika lain, tepatnya Massachusetts, para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology membuat sebuah perangkat berbentuk silinder seukuran butir beras dengan tabung mikroskopis di dalamnya. Setiap tabung berisi obat yang berbeda. "Satu perangkat dapat mengandung 30-an obat," tulis peneliti dalam jurnal yang sama.

Hanya, tidak seperti CIVO, tabung ini dirancang untuk ditanam ke dalam kanker agar obat dapat meluas ke jaringan kanker lain.

Meski cara pakainya berbeda, alat ini memiliki fungsi yang sama dengan CIVO: melihat obat atau metode apa yang efektif untuk menyembuhkan kanker. "Kami berbasiskan data langsung pasien," kata Robert Langer, profesor bioteknologi dan teknik kimia di MIT.

Sejauh ini, teknik implan ini telah berhasil diujikan kepada tikus, sehingga mungkin akan memakan waktu yang lebih lama dari CIVO untuk sampai kesimpulan klinis. Tapi teknik implan menawarkan cara yang lebih efektif untuk menyembuhkan kanker.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

10 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya