TEMPO.CO, London – Apel dan kentang ternyata tak sekadar buah dan sayuran. Keduanya bisa menjadi sumber daya listrik untuk mengisi baterai telepon seluler. Tidak percaya? Seniman Caleb Charland asal Inggris sudah membuktikannya.
Dia menyambung deretan apel dan kentang layaknya sirkuit listrik. Lalu dia mencucukkan besi galvanis pada tiap apel dan kentang serta menghubungkannya dengan kabel. Kemudian Charland menyambungkan sirkuit itu pada seuntai kabel pengisi daya ponsel.
“Fenomena elektrikal yang sangat sederhana ini tak henti-hentinya membuat saya kagum,” katanya, seperti dikutip Telegraph, Jumat, 15 Mei 2015.
Hal ini bisa terjadi karena adanya energi dari logam yang menghubungkan apel dan kentang. Seng dari besi galvanis dan tembaga bertindak sebagai elektroda. Sedangkan apel atau kentang bertindak sebagai elektrolit.
Atom dari elektroda seng lantas larut dalam apel atau kentang sebagai ion bermuatan positif. Elektron ini diantarkan melalui kabel yang menghubungkan dua elektroda untuk bergabung dengan ion hidrogen dari apel atau kentang sehingga membentuk gas hidrogen. Aliran elektron inilah yang menciptakan arus listrik.
Eksperimen Charland tersebut patut dicoba kala baterai ponsel kita kehabisan daya dan tak kunjung menemukan alat pengisi baterai. Anda tertarik membuktikannya?
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.