TEMPO.CO, Palangkaraya - Monterado Friedman, Koordinator Divisi Komunikasi dan Edukasi Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng Palangkaraya, mengatakan, dalam satu kali pelepasliaran orang utan dari Palangkaraya ke Hutan Lindung Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya, dibutuhkan dana hingga Rp 1,3 miliar.
"Berapa pun jumlah orang utan yang kami lepas liarkan melalui jalur udara, biayanya mencapai sekitar Rp 1,3 miliar," ujarnya, Selasa, 26 Mei 2015. Ini karena mahalnya biaya sewa pesawat terbang dari Palangkaraya ke Murung Raya kemudian dilanjutkan menggunakan helikopter ke base camp, sebelum secara manual diangkut dengan cara menggotong kandang orang utan menuju titik pelepasliaran.
BOSF lebih menggunakan jalur udara ketimbang darat karena perbandingan waktu. Bila melalui jalan darat dari Palangkaraya ke lokasi dibutuhkan waktu minimal tiga hari dan itu baru sampai lokasi, belum sampai ke titik pelepasan. Belum lagi ditambah kendala di jalan, seperti jalan longsor atau jembatan putus.
"Karena itu, mau tak mau harus melewati jalur udara. Selain waktu tempuhnya singkat, paling lama dua jam, juga mengurangi penggunaan bius untuk orang utan," katanya. Bila tidak menggunakan jalur udara dan terjadi sesuatu dalam perjalanan, risikonya sangat besar. "Karena itu, kami mencoba minimalkan risiko itu. Biaya tinggi, tapi pengangkutan dapat dilakukan secara cepat dan aman."
Menurut Friedman, hambatan dalam pelepasliaran orang utan di Kalimantan Tengah sangat banyak. Selain kesulitan untuk menentukan lokasi pelepasliaran, mencari hutan yang perawan juga sulit. Hutan perawan memang masih ada di hulu, tapi hutan itu sudah ada yang memiliki, seperti perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Berdasarkan data BOSF Nyaru Menteng, variasi morfologi dan genetik yang terdapat pada populasi orang utan Borneo dikelompokkan dalam tiga subspesies yang berbeda. Yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus di bagian barat laut Kalimantan (Taman Nasional Betung Karihun, Danau Sentarum, dan sekitarnya) dan utara Sungai Kapuas sampai timur Serawak, Malaysia.
Kedua, Pongo pygmaeus wurmbii berada di barat daya Kalimantan, bagian selatan Sungai Kapuas dan bagian barat Sungai Barito. Terakhir, Pongo pygmaeus morio berada di Sabah, Malaysia, dan bagian timur Kalimantan sampai jauh ke Sungai Mahakam.
KARANA W.W.
Berita terkait
Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen
19 Agustus 2020
Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia
14 Juli 2020
Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.
Baca SelengkapnyaBayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin
14 Juli 2020
Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.
Baca SelengkapnyaBBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser
7 Juli 2020
Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaSuaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020
1 Juli 2020
Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaTidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi
30 Mei 2020
Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaAnies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan
30 Mei 2020
Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan
Baca SelengkapnyaCOVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia
11 April 2020
Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup
17 Maret 2020
Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.
Baca SelengkapnyaUlang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka
13 Maret 2020
Bayi orang utan Hope berulang tahun di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.
Baca Selengkapnya