Mengapa Melepas Orang Utan Butuh Dana Rp 1,3 Miliar?

Reporter

Editor

Kurniawan

Selasa, 26 Mei 2015 11:40 WIB

Aktivitas Orangutan (Pongo pygmaeus) di selter Tanjung Harapan Taman Nasional Tanjung Puting, Kalteng, 14 Januari 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Palangkaraya - Monterado Friedman, Koordinator Divisi Komunikasi dan Edukasi Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng Palangkaraya, mengatakan, dalam satu kali pelepasliaran orang utan dari Palangkaraya ke Hutan Lindung Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya, dibutuhkan dana hingga Rp 1,3 miliar.

"Berapa pun jumlah orang utan yang kami lepas liarkan melalui jalur udara, biayanya mencapai sekitar Rp 1,3 miliar," ujarnya, Selasa, 26 Mei 2015. Ini karena mahalnya biaya sewa pesawat terbang dari Palangkaraya ke Murung Raya kemudian dilanjutkan menggunakan helikopter ke base camp, sebelum secara manual diangkut dengan cara menggotong kandang orang utan menuju titik pelepasliaran.

BOSF lebih menggunakan jalur udara ketimbang darat karena perbandingan waktu. Bila melalui jalan darat dari Palangkaraya ke lokasi dibutuhkan waktu minimal tiga hari dan itu baru sampai lokasi, belum sampai ke titik pelepasan. Belum lagi ditambah kendala di jalan, seperti jalan longsor atau jembatan putus.

"Karena itu, mau tak mau harus melewati jalur udara. Selain waktu tempuhnya singkat, paling lama dua jam, juga mengurangi penggunaan bius untuk orang utan," katanya. Bila tidak menggunakan jalur udara dan terjadi sesuatu dalam perjalanan, risikonya sangat besar. "Karena itu, kami mencoba minimalkan risiko itu. Biaya tinggi, tapi pengangkutan dapat dilakukan secara cepat dan aman."

Menurut Friedman, hambatan dalam pelepasliaran orang utan di Kalimantan Tengah sangat banyak. Selain kesulitan untuk menentukan lokasi pelepasliaran, mencari hutan yang perawan juga sulit. Hutan perawan memang masih ada di hulu, tapi hutan itu sudah ada yang memiliki, seperti perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan data BOSF Nyaru Menteng, variasi morfologi dan genetik yang terdapat pada populasi orang utan Borneo dikelompokkan dalam tiga subspesies yang berbeda. Yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus di bagian barat laut Kalimantan (Taman Nasional Betung Karihun, Danau Sentarum, dan sekitarnya) dan utara Sungai Kapuas sampai timur Serawak, Malaysia.

Kedua, Pongo pygmaeus wurmbii berada di barat daya Kalimantan, bagian selatan Sungai Kapuas dan bagian barat Sungai Barito. Terakhir, Pongo pygmaeus morio berada di Sabah, Malaysia, dan bagian timur Kalimantan sampai jauh ke Sungai Mahakam.

KARANA W.W.

Berita terkait

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.

Baca Selengkapnya

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

30 Mei 2020

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan

Baca Selengkapnya

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

11 April 2020

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

17 Maret 2020

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

13 Maret 2020

Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

Bayi orang utan Hope berulang tahun di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.

Baca Selengkapnya