Secara Matematis, Ukuran Alien Itu Sebesar Beruang

Reporter

Selasa, 26 Mei 2015 12:58 WIB

sxc

TEMPO.CO, Barcelona - Dengan ribuan planet di luar tata surya bumi, banyak dari mereka memiliki kondisi yang baik untuk ditinggali. Tapi, para ilmuwan belum yakin bagaimana bentuk kehidupan asing yang hidup di planet laik huni tersebut. Ukurannya memang beragam. Bahkan, banyak pakar kosmologi percaya ada yang memiliki berat mencapai 300 kilogram.

Fergus Simpson, dari University of Barcelona, menguraikan argumen statistiknya yang dipublikasikan di laman situs arXiv. Tujuannya adalah mengurai kemungkinan kehidupan asing di luar tata surya bumi, yang statistiknya terus berubah. Analisisnya tersebut berdasarkan model teorema Bayes dan cabang matematika statistik Bayesian.

Simpson memulai statistiknya dengan menghitung jumlah individu yang kemungkinan besar hidup dalam beberapa peradaban alien yang memiliki jumlah penduduk sekitar 50 juta. Menurut dia, banyak peradaban di beberapa galaksi yang memiliki peradaban padat dan sebaliknya.

"Bentuk distribusi penduduk di planet-planet tersebut menggambarkan kurva lonceng," kata dia, seperti dikutip dari Live Science edisi 18 Mei 2015. Itu berarti kebanyakan peradaban mendukung pertumbuhan penduduk tiap planet.

Sebagai anaogi dia menyertakan populasi di bumi. Populasi hidup di Cina, misalnya, memiliki populasi perbandingan populasi 1 dari 5 jiwa. Angka ini jauh lebih mungkin ketimbang di Selandia Baru, yang hanya 1 dari 1.600 jiwa. Tapi, keduanya memang dibedakan dengan ukuran negara.

Ide yang sama berlaku terhadap planet asing. Dengan asumsi bumi merupakan planet dengan populasi tertinggi, planet asing berpenghuni akan mampu menampung sekitar 50 juta alien.

Karena itu, Simpson berpendapat bahwa kemungkinan ukuran planet di luar tata surya bumi yang dapat ditempati akan jauh lebih kecil. "Setidaknya dalam beberapa waktu mendatang," ujarnya. Dalam modelnya, dia mengasumsikan sebagian besar eksoplanet berukuran 50 persen dari diameter bumi akan sulit mempertahankan udara dan air.

Planet Mars, misalnya, yang hanya berukuran 53 persen bumi. Dia menekankan bahwa individu akan lebih mungkin hidup di sebuah planet yang besar. Alasannya: mendukung lebih banyak orang tinggal.

Dalam bagian akhir analisisnya, Simpson menulis tentang ukuran kehidupan lainnya, seperti hewan dan tumbuhan. Kedua faktor ini dikenal memiliki ikatan erat dengan penduduk bumi. Semakin banyak jumlah hewan dan tumbuhan, manusia bumi juga akan bertambah.

Berdasarkan model analisisnya, dia memperkirakan berat alien rata-rata sekitar 314 kilogram, seukuran beruang. "Mungkin saja sekitar setengah makhluk luar angkasa lebih dari itu, setengah lagi di bawahnya."

Ukuran berat badan tersebut mungkin memang terdengar kontradiktif di saat ukuran manusia bumi lebih kecil. Tapi, Simpson mengingatkan bahwa tingkat populasi mempengaruhi ukuran manusia.

Analisis Simpson ini mendapat pujian sekaligus kritikan. Michael Kopp, profesor biologi dan evolusi di Aix-Marseille University di Perancis, tidak yakin apakah metode acak tersebut akan masuk ke dalam semua hitungan. Sebab, dia berargumen, analisis statistik dari Simpson sama saja menyetarakan bumi dengan ukuran negara seperti Kanada dan populasi di India dan Cina.

Dia juga menyangsikan pendapat Simpson yang menyatakan bahwa kehidupan makhluk planet luar bumi lebih cerdas. "Distribusi spesies darat dan ukurannya tampak begitu konsisten," ujar Kopp. Dia berkesimpulan, kurva populasi dan ukuran buatan Simpson belum tentu benar.

Seth Shostak, peneliti dari SETI Institute, berpendapat sama. "Analisis Simpson tidak semuanya tepat," katanya, "Terutama tentang ukuran tubuh alien." Semua yang berukuran besar, dia mengatakan, berada di air. Terkait dengan kehidupan cerdas berkembang, menurut Shostak, harus didasari atas penemuan makanan.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

50 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya