Kulit Menua Lebih Cepat di Luar Angkasa

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 29 Mei 2015 23:30 WIB

Foto selfie paling tinggi sedunia. Seorang astronot sedang memfoto dirinya sendiri, astronot tersebut menggunakan peralatan serta baju yang memungkinkan dirinya bertahan dalam kondisi ekstrim. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington D.C. - Sebuah studi baru mengungkap bahwa lingkungan luar angkasa dapat menyebabkan penuaan dini pada epidermis (kulit luar). Tiga tikus yang hidup di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama 91 hari - periode terpanjang yang pernah dihabiskan tikus di ruang angkasa - mengalami penipisan 15 persen di dermis, lapisan bawah permukaan kulit. Penulis studi mengatakan ini adalah studi pertama dari efek lingkungan minim gravitasi pada kulit hewan.



Satu studi sebelumnya pada astronot manusia juga menunjukkan penipisan kulit, serta perubahan elastisitas dan penyembuhan yang berkurang, setelah enam bulan di orbit. Studi kulit astronot lain yang disebut Skin-B saat ini sedang berlangsung di laboratorium yang mengorbit. Temuannya dapat memiliki implikasi bagi kesehatan astronot di luar angkasa yang berjangka lama.

Selama ini diketahui bahwa astronot di luar angkasa melaporkan mengalami kulit kering yang lebih rentan terhadap luka kecil. Itu adalah laporan teratas dari efek kesehatan yang disebabkan oleh hidup di gravitasi mikro, termasuk kehilangan tulang dan otot, perubahan penglihatan dan arteri yang kaku.



Sementara banyak dari penyakit ini dapat diperbaiki sekian waktu setelah astronot kembali ke Bumi, namun ini meningkatkan kekhawatiran tentang efek kesehatan dari misi ruang angkasa jangka panjang.

Eksperimen ruang angkasa yang melibatkan hewan memberikan peneliti kesempatan untuk mempelajari efek kesehatan dari gravitasi mikro dengan cara yang sering tidak dapat dilakukan dengan astronot manusia (studi pada manusia biasanya noninvasif).

Program Mice Drawer System (MDS) Tissue Sharing ini mendukung 20 tim penelitian dengan organ dan jaringan dari tiga tikus yang hidup di atas stasiun yang mengorbit selama 91 hari. Sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Betty Nusgens, seorang profesor kehormatan biologi di University of Liège di Belgia, mengambil sampel dari kulit tikus, dan menemukan penurunan 15 persen dalam ketebalan dermis. Nusgens mengatakan tingkat ini menipis lebih cepat dari apa yang biasanya terlihat pada manusia di Bumi.

Nusgens mengatakan kulit yang sehat pada tikus muda (dan orang) mengalami beberapa kerusakan kolagen tua, yang kemudian diganti dengan kolagen baru. Kulit tetap sehat dan normal selama sintesis kolagen baru sama atau lebih tinggi dari perusakan kolagen tua. Di orbit, kulit tikus menunjukkan peningkatan baik dalam produksi dan kerusakan kolagen dalam dermis, dibandingkan dengan tikus di Bumi, namun dengan peningkatan yang lebih besar dalam degradasi kolagen.

"Saldo akhir [kolagen] negatif, yang berarti bahwa degradasi mungkin lebih aktif daripada sintesis," kata Nusgens pada Space.com, Jumat 29 Mei 2015. "Jadi ini adalah kehilangan progresif kolagen di kulit, seperti pada orang yang menua."

ERWIN Z | SPACE.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

16 jam lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

40 hari lalu

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.

Baca Selengkapnya

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

16 Februari 2024

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Kremlin menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam

Baca Selengkapnya

Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

9 Januari 2024

Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

Masalah pendarat di bulan mengancam misi setelah roket Vulcan berhasil melakukan debut.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

22 Desember 2023

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

12 Desember 2023

Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

Pesawat luar angkasa militer Amerika Serikat (AS) X-37B lepas landas dari Florida untuk misi rahasia mereka pada Senin 11 Desember 2023 waktu setempat.

Baca Selengkapnya

5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

12 November 2023

5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

Sejumlah negara mengirim serangga dan mamalia ke luar angkasa untuk diteliti demi ilmu pengetahuan

Baca Selengkapnya

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan

Baca Selengkapnya