TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan tersohor Profesor Stephen Hawking meluncurkan usaha baru untuk menjawab pertanyaan apakah ada kehidupan di tempat lain di luar angkasa. Kabar ini dilansir situs berita BBC pada 20 Juli 2015.
Upaya yang diprediksi berlangsung sepuluh tahun itu akan mendengarkan sinyal yang terpancar dari satu juta bintang di langit yang lokasinya paling dekat dengan Bumi.
Inisiatif yang didukung dana US$ 100 juta itu diluncurkan oleh kelompok Breakthrough Initiatives di Royal Society di London, Inggris. Proyek ini akan melibatkan dua teleskop yang paling kuat di dunia, yakni Green Bank Telescope di West Virginia, Amerika Serikat, dan Parkes Telescope di New South Wales, Australia.
Berbicara dalam acara peluncuran tersebut, Stephen Hawking mengatakan di suatu tempat di alam semesta bisa jadi ada kehidupan pintar yang mungkin melihat kita. "Saatnya berkomitmen untuk menemukan jawabannya. Untuk mencari tahu ihwal kehidupan di luar Bumi."
Mereka yang berada di balik inisiatif ini mengklaim bahwa ini menjadi pencarian ilmiah terbesar yang pernah dilakukan terhadap tanda-tanda kehidupan di luar Bumi. Proyek ini berencana menjangkau langit sepuluh kali lebih luas daripada program sebelumnya dan memindai lima kali lebih banyak spektrum radio dengan kecepatan seratus kali lipat.
Salah satu pakar yang terlibat dalam proyek ini yakni Lord Martin Rees, ahli astronomi dari Kerajaan Inggris. "Pencarian kehidupan ekstra terestrial adalah pencarian yang paling menarik dalam pengetahuan abad ke-21. Breakthrough Initiatives bertujuan meletakkannya pada tingkat yang sama seperti pertanyaan ilmiah utama lainnya," katanya.
Masyarakat akan diundang untuk berpartisipasi dalam upaya menemukan sinyal dari dunia lain itu melalui proyek SETI@home.
Yuri Milner, miliarder dan pencetus inisiatif ini, mengatakan teknologi saat ini telah dikembangkan ke titik yang memungkinkan manusia mendengarkan tanda-tanda kepintaran ekstraterestrial pada pijakan ilmiah yang tepat.
Milner berkata, "Teknologi saat ini memberi kita kesempatan nyata untuk menjawab salah satu pertanyaan terbesar manusia: 'Apakah kita sendirian?' Dengan terobosan pendengaran, kami berkomitmen membawa pendekatan Lembah Silikon untuk mencari kehidupan pintar di alam semesta."
Hawking menambahkan, ia percaya bahwa pencarian ini adalah salah satu upaya ilmiah yang paling penting bagi umat manusia. "Untuk memahami alam semesta, Anda harus tahu tentang atom, tentang kekuatan yang mengikat mereka, kontur ruang dan waktu, kelahiran dan kematian bintang, tarian galaksi, rahasia lubang hitam," katanya.
"Tapi itu saja tidak cukup. Ide-ide ini tidak dapat menjelaskan semuanya. Mereka bisa menjelaskan cahaya bintang, tapi tidak lampu yang bersinar dari planet Bumi. Untuk memahami lampu ini, Anda harus tahu tentang kehidupan. Tentang pikirannya."
BBC | ABDUL MANAN
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya