TEMPO.CO, Jakarta - Twitter sedang mencari chief executive officer (CEO) berikutnya setelah Dick Costolo mengundurkan diri dari posisi itu pada bulan lalu. Saat ini, posisi CEO dijabat secara interim oleh Jack Dorsey.
Menurut situs Techcrunch, calon pengganti ini memiliki tugas yang berat. Ini karena Twitter sedang mengalami perlambatan pertumbuhan.
Selain itu para pemegang saham terlihat semakin kurang sabar dan kerap mengkritik manajemen secara terbuka di media massa.
Menemukan orang yang tepat untuk memimpin Twitter ke depan menjadi sangat penting bagi Twitter agar tidak terus-menerus dimarjinalkan oleh Wall Street.
Berikut ini tiga kriteria yang dibutuhkan Twitter untuk CEO barunya nanti menurut versi situs Techcrunch:
1. CEO harus mampu menangani Bursa Wall Street.
Dick Costolo mengundurkan diri dari posisinya bukan karena didesak manajemen melainkan oleh Wall Street.
Menjalankan perusahaan terbuka memang berbeda dengan menjalani perusahaan pemula startup yang dana operasionalnya disokong perusahaan pemodal.
Sayangnya, Twitter tidak memiliki keuntungan yaitu seorang pemegang saham utama yang mampu mengontrol perusahaan. Ini justru dimiliki oleh Facebook.
CEO berikutnya harus mampu meyakinkan Wall Street untuk fokus pada kinerja perusahaan tiap kuartal sambil manajemen berusaha memperbaiki produk layanan ini.
2. CEO harus mampu membenahi produk Twitter
Twitter memiliki pengguna yang cukup banyak dan nama yang terkenal, tapi bisnisnya tidak berkembang.
Harga sahamnya jatuh setelah manajemen mengumumkan kinerja perusahaan tidak mencapai target pendapatan.
Ini semua berkutat pada masalah jumlah pengguna yang tidak bertambah cukup cepat. Sebagian orang menjajal produk ini lalu meninggalkannya.
3. CEO harus mampu mencari talenta kelas atas dan mampu mempertahankan talenta yang ada agar tidak berpindah ke perusahaan lain.
Kompetisi yang semakin ketat dalam industri digital membuat nilai talenta menjadi semakin penting.
Sejumlah petinggi Twitter diketahui malah telah mengundurkan diri. Ini membuat Twitter didominasi talenta yang kurang berpengalaman.
BUDI RIZA
Berita terkait
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu
2 hari lalu
Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
3 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca SelengkapnyaPM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X
5 hari lalu
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
10 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
10 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaElon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya
13 hari lalu
Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
22 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
26 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
27 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
30 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca Selengkapnya