Music Streaming Bersaing dengan Illegal Download

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 28 Agustus 2015 17:58 WIB

Seorang model menunjukan Samartphone Sony Xperia tipo di mall FX, Senayan, Jakarta, Senin (30/7). Sony Mobile bekerja sama dengan MelOn menghadirkan aplikasi "Musikan Hidupmu" yang memungkinkan pengguna ponsel Sony Xperia tersebut untuk mengunduh lagu sepuasnya selama satu bulan secara geratis. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Tren layanan musik semakin meningkat secara global. Kemunculan Apple Music menjadi salah satu bukti kuatnya daya tarik mengembangkan layanan ini. Padahal Apple telah memiliki layanan musik lewat pengunduhan lagu di iTunes.

Menurut CEO PT Melon Indonesia Budi Setyawan Wijaya, layanan musik streaming memiliki daya tarik karena bisa menyediakan beragam lagu dengan harga relatif terjangkau. “Katalog musik yang disediakan lengkap,” kata Budi kepada Tempo di kantornya pada pekan lalu. Berikut ini petikan bincang-bincang Tempo dengan Budi:

T: Bagaimana peta persaingan layanan musik streaming di Indonesia?

Industri musik streaming di Indonesia masih dalam taraf awal sehingga potensi market masih jauh lebih besar dibandingkan pemain yang ada. Ada MelOn dan Guvera untuk penyedia lokal. MelOn meluncurkan beberapa kerja sama dengan Telkomsel (Langit Musik), Smartfren (Gudang Musik), dan Telkom (Speedy Music). Untuk presentase market share kami belum memiliki datanya.

T: Siapa sih pengguna layanan musik streaming ini?

Penggunanya beragam dari yang berusia 14 hingga 45 tahun. Mereka ini adalah para pelanggan data baik mobile broadband maupun fixed broadband. Alasan mereka menggunakan layanan ini karena isi katalognya lengkap, cara bayarnya mudah dan murah dibandingkan layanan pengunduhan lagu seperti iTunes (pay per song).

T: Bagaimana tanggapan pasar terhadap peluncuran Apple Music?

Di Indonesia belum terlalu kelihatan reaksi market-nya. Apakah itu nanti berbentuk penurunan jumlah pelanggan existing dari layanan yang ada di Indonesia ke Apple Music? Atau dampaknya terhadap sisi label yang bekerja sama dengan MelOn?

T: Dampaknya terhadap penggunaan layanan MelOn musik seperti apa?

Sampai saat ini belum ada dampak yang terlihat. Ini mungkin disebabkan potensi market yang masih sangat besar dan segmen yang berbeda. MelOn saat ini fokus pada segmen pengguna Android meskipun juga menyediakan aplikasi di iTunes dan BlackBerry. MelOn fokus pada Android karena segmen ini paling besar jumlah penggunanya serta cara pembayaran bisa dilakukan secara fleksibel melalui pengurangan pulsa.

T: Apa langkah MelOn menghadapi kompetisi dari Guvera dan Apple Music, misalnya?

Kompetitor terbesar MelOn saat ini adalah illegal download atau pengunduhan musik secara ilegal. Ini merupakan musuh bersama bagi industri musik Indonesia. Itu sebabnya MelOn menyambut dengan terbuka para pemain baru karena yang dibutuhkan saat ini adalah market education terutama terhadap illegal download.

Selama lima tahun terakhir MelOn secara konsisten mengkampanyekan antiillegal download dengan berbagai program antara lain forum antiillegal download. MelOn juga memfasilitasi benchmark dan penyusunan strategi untuk mengatasi illegal download. Karena itu semakin banyak pemain yang masuk dalam industri streaming akan semakin memperkuat program penting penindakan terhadap illegal download.

T: Berapa omzet layanan musik streaming saat ini?

Pada saat ini MelOn memiliki beberapa produk unggulan di bidang musik antara lain: streaming dan download, ala carte (pay per song), dan ring back tone. Jumlah total pelanggan layanan ini mencapai lebih dari 400 ribu pelanggan kumulatif. Jumlah transaksinya diperkirakan sebanyak lebih dari Rp 20-an miliar pertahun untuk semua produk tadi. Padahal potensinya mencapai Rp 2 triliun, jadi angka tadi itu masih sangat kecil. (*)

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

4 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

11 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

11 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

23 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

27 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

27 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

31 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

34 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

44 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

57 hari lalu

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya