TEMPO.CO , Iowa - Para ilmuwan menemukan sisa-sisa fosil kalajengking laut raksasa yang hidup 467 juta tahun lampau selama penggalian di wilayah timur laut Iowa. Pentecopterus decorahensis, nama yang diberikan buat binatang tersebut, adalah binatang yang dapat tumbuh hingga enam kaki.
Kalajengking ini memiliki "helm" exoskeleton yang melindungi kepalanya, bertubuh sempit ramping, memiliki lengan yang besar untuk menggenggam mangsa, serta punya kaki dayung. Kaki dayung digunakan untuk berenang dan mengejar mangsa. "Bentuk dari alat mendayung sangat unik," kata James Lamsdell, dokter dari Universitas Yale, dikutip dari Sky, 1 September 2015.
Kalajengking laut itu termasuk salah satu predator laut yang paling ditakuti di masanya. Kalajengking laut, atau eurypterids, merupakan nenek moyang laba-laba modern.
Jurnal BMC Evolutionary Biology mengatakan makhluk ini ditemukan di antara lebih dari 150 fragmen fosil yang digali dari batu Winneshiek Shale. Usia hewan itu 10 juta tahun lebih tua daripada kalajengking laut lainnya yang pernah ditemukan sampai saat ini.
Anggota badan paling belakang Pentecopterus ditutupi bulu lebat. Ilmuwan percaya bahwa bulu itu memiliki fungsi sensorik sekaligus untuk membantunya berenang. "Pentecopterus adalah hewan besar dan predato, dan eurypterids pasti merupakan predator penting dalam ekosistem awal Paleozoikum," kata Lamsdell.
SKY.COM | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon
30 Oktober 2023
Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi
28 Januari 2021
Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.
Baca SelengkapnyaHewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi
26 September 2019
Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka
7 Februari 2019
Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAnjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar
19 September 2018
Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.
Baca SelengkapnyaKisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal
6 Maret 2018
Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.
Baca SelengkapnyaDiburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab
28 Januari 2018
Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.
Baca SelengkapnyaNelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua
7 Juli 2017
Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.
Baca SelengkapnyaBayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan
26 Juni 2017
Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.
Baca Selengkapnya30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai
11 Mei 2017
Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Baca Selengkapnya