TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan layanan keamanan komputer dan Internet, Symantec, mendukung langkah pemerintah Indonesia mendirikan Badan Cyber Nasional.
Senior Vice President Symantec untuk kawasan Asia-Pasifik dan Jepang, Sanjay Rohatgi, mengatakan tingkat kesadaran pemerintah dan publik Indonesia akan pentingnya keamanan layanan Internet semakin baik.
"Itu sebabnya, kami ingin menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk membantu membangun framework, infrastruktur, dan kebijakan dalam keamanan layanan Internet ini," katanya dalam acara temu media terbatas di Jakarta, Kamis, 3 September 2015.
Sanjay mengatakan Symantec mengembangkan tim intelijen sipil Internet terbesar di dunia. Hanya ada tiga pemerintah yang memiliki sistem intelijen Internet melebihi Symantec.
Menurut Sanjay, Symantec merupakan perusahaan keamanan Internet terbesar di dunia saat ini. Ada sejumlah keahlian yang bisa ditawarkan kepada pemerintah Indonesia.
"Kami bisa menyelenggarakan pelatihan intensif untuk menghasilkan tenaga profesional keamanan Internet kelas dunia," katanya.
Perusahaan juga memiliki tim respons untuk mengatasi gangguan yang sedang dialami klien, baik pemerintah maupun swasta. "Tim ini dibentuk setahun yang lalu," ucapnya.
Symantec juga memiliki tenaga ahli untuk menyediakan layanan keamanan (managed security service).
Menurut Sanjay, sejumlah pemerintah, seperti Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, India dan Jepang, telah memiliki badan cyber yang cukup baik.
Pemerintah Jepang, kata Sanjay, bahkan membuat lembaga baru untuk membangun aliansi dengan swasta dalam berbagi informasi dan teknologi untuk mengatasi ancaman cyber.
BUDI RIZA
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
8 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca SelengkapnyaKominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence
13 hari lalu
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
15 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
15 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
27 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
31 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
32 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
35 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
39 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
48 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca Selengkapnya