Lewat Budaya, Pelajaran Matematika Bisa Lebih Asik  

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 04:09 WIB

Ilustrasi. (CNN)

TEMPO.CO , Makassar:Matematika selama ini termasuk ilmu pengetahuan yang dianggap berat, sehingga kadang orang menganggapnya tidak menarik. Para guru dan pengajar perlu mencari cara yang tepat agar membuat matematika bisa disenangi dan tidak membosankan. Pendekatan Budaya bisa menjadi alternatif.

Stephanus Suwarsono, Guru Besar Matematika Universitas Sanata Dharma yang menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional Matematika yang digelar oleh Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin, Sabtu 3 November 2015, di gedung Ipteks Universitas Hasanuddin, menjelaskan tentang perlunya menghubungkan kebudayaan dalam pelajaran Matematika agar bisa memberikan pemahaman dan membuat pelajaran ini menjadi menarik.

Dia mencontohkan bagaimana seorang pengajar mengenalkan cara berhitung jaman dulu. "Dengan menjelaskan kesejarahan topik pelajaran yang sedang diajarkan, siswa menjadi paham dan memahami bahwa matematika diperbincangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia," kata Suwarsono, Sabtu 3 November 2015.

Di kalangan masyarakat Indonesia terdapat berbagai pengetahuan matematis yang merupakan salah satu kekayaan kebudayaan. Tiap daerah atau suku, kata Suwarsono, memiliki cara menghitung dan menyebut bilangan yang khas. Guru perlu kembali menggali hal-hal matematis yang ada di lingkungan dan kebudayaan masing-masing agar siswa menjadi tahu bahwa matematika itu berada di keseharian.

"Contohnya di Papua Nugini, ada banyak suku dan punya sistem bilangan tersendiri dan tidak sama dengan sistem bialngan yang pada umumnya kita pelajari. Nah, ini perlu juga dimasukkan dalam pelajaran oleh gurunya dan nantinya diuraikan sejarahnya ke bilangan universal yang telah dipakai saat ini," katanya.

Khusus untuk anak kecil, dosen dengan kepakaran Pendidikan Matematika ini menyarankan agar membuat pelajaran matematika lebih seperti sebuah permainan. Perlu ada unsur kesenangan dan tantangan, tetapi tantangannya jangan dibuat terlalu berat.

"Harus disesuaikan dengan kemampuan anak. Jangan sampai terlalu berat dan malah ditinggalkan. Seringkali guru-guru memberikan tantangan kepada muridnya melebihi kemampuan."

Selain itu, kata dia, guru harus sabar dan bisa memaklumi jika siswa tidak bisa atau lambat dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Hal ini mengingat, lanjut Suwarsono, para ahli matematika juga dulu mengalami kendala dan kesulitan dalam mengembangkan ilmu ini.

"Sayangnya, guru juga terkadang tidak sabar dan sering marah-marah saat murid tidak bisa menyelesaikan tantangan yang diberikan. Ini harus dihindari karena belajar matematika membutuhkan ketekunan dan kesabaran," ujarnya.

MUHCLIS ABDUH

Berita terkait

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

24 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

44 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

IDEAS: Penggunaan Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis Bakal Merusak Agenda Wajib Belajar 12 Tahun

4 Maret 2024

IDEAS: Penggunaan Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis Bakal Merusak Agenda Wajib Belajar 12 Tahun

Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) menilai pengalihan dana BOS untuk makan siang gratis bisa merusak program wajib belajar 12 tahun

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

10 Januari 2024

10 Tempat Wisata di Makassar, Ada Hutan Mangrove hingga Situs Bersejarah

Daftar tempat wisata di Makassar yang populer, di antaranya Pantai Losari, Fort Rotterdam, hingga Pulau Khayangan. Berikut ini informasi lokasinya.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

29 November 2023

MV. Star Breeze Bersanda di Pelabuhan Makassar

Pelabuhan Makassar akan dijadikan sebagai destinasi kapal pesiar internasional.

Baca Selengkapnya

BAF Salurkan Donasi untuk Pendidikan Ratusan Anak di Maluku

17 November 2023

BAF Salurkan Donasi untuk Pendidikan Ratusan Anak di Maluku

BAF berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang membantu pemerintah mewujudkan Program Wajib Belajar 12 Tahun.

Baca Selengkapnya

Daftar Rekomendasi 8 Kuliner Khas Kota Makassar

11 November 2023

Daftar Rekomendasi 8 Kuliner Khas Kota Makassar

Ada banyak sekali kuliner khas Kota Makassar yang wajib dicoba saat Anda berkunjung ke daerah ini.

Baca Selengkapnya