Begini Tank Amfibi Paling Mutakhir Milik AS  

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 05:14 WIB

BMP-3F diciptakan dan dirancang oleh Kurganmashzavod, untuk dapat menghadapi kompleksnya pertempuran di medan tempur. Salah satunya pengaplikasian senjata multi-terget mulai dari senapan mesin kaliber 7,62mm, meriam kaliber 100mm, dan kanon 30 mm tipe 2A72. Senjata yang diangkut tergolong kelas berat, dan mampu menghadapi tank lawan, bunker dan personel musuh. Selain itu BMP-3F memiliki kemampuan renang yang cukup memadai, sangat pas dengan operasi amfibi yang dilakoni oleh marinir. Getty Images.

TEMPO.CO , Virginia:Kendaraan tempur amfibi Assault Amphibious Vehicle milik Korps Marinir Amerika, yang telah berumur lebih dari 40 tahun, kini ada penggantinya. Namanya Amphibious Combat Vehicle (ACV) 1.1, yang diluncurkan oleh Lockheed Martin, perusahaan senjata Amerika Serikat. Kendaraan tempur amfibi yang canggih dengan sistem serba otomatis ini memberikan perlindungan yang lebih tinggi bagi marinir dan mampu membawa beban lebih banyak.

Seperti salamander atau bebek, kendaraan ini mampu bergerak dengan baik di darat maupun di air. Transisi antara darat dan air berjalan cepat dan menyediakan proteksi yang tinggi dari ledakan, serta dilengkapi sensor dan alat komunikasi mutakhir. Menurut Direktur Teknik Program Amphibious Combat Vehicle Lockheed Martin, David Hunn, kendaraan amfibi sangat berguna untuk marinir. “Karena mereka harus bekerja dalam lingkungan yang bervariasi,” kata David Hunn kepada Live Science, 29 September lalu.

ACV 1.1 ini diluncurkan pada 22 September dalam ajang pameran senjata pada Hari Kelautan Modern di Quantico, Virginia, Amerika. Harga kendaraan lapis baja ini per unit dipatok US$ 4-7,5 juta. Kendaraan dilengkapi peluncur granat MK-19 atau senapan mesin berat M2. ACV, yang memiliki bobot hampir 20 ton, digerakkan dengan delapan roda dan mesin turbodiesel enam silinder yang menghasilkan tenaga lebih dari 700 daya kuda.

Kendaraan ini mampu berjalan di medan yang berat, seperti gelombang besar, arus laut, badai, pada malam hari, dan dalam kondisi darat yang buruk. “Di masa lalu, tantangan merancang kendaraan amfibi selalu menjadi masalah sehingga membuat kompromi dalam desain," kata Hunn.

Dia mengibaratkan, merancang kendaraan ini seperti merancang bangku berkaki empat yang memiliki fungsi berbeda. Satu kaki untuk pertahanan kendaraan, satu kaki untuk operasi di air, satu kaki untuk operasi darat, dan satu kaki lagi memiliki kemampuan menjangkau sasaran. "Jika Anda memiliki kekurangan dengan salah satu dari kaki itu, kendaraan Anda tidak akan bekerja dengan baik."

Pertanyaan pertama, bagaimana mendesain kendaraan yang mampu melewati medan laut dan darat yang serba sulit? Untuk membuat sebuah kendaraan yang dapat mengatasi semua kondisi ini, insinyur Lockheed Martin pertama kali harus mencari satu hal yang sangat penting: bagaimana agar tangki 20 ton itu dapat mengapung.

Untuk melakukan hal ini, insinyur Lockheed harus memastikan bahwa kendaraan itu memiliki kepadatan lebih kecil dibanding air, maka akan mengapung. Setelah kendaraan bisa berjalan di atas air, insinyur dapat mengatasi masalah lain, yakni membuat mesin kedap air dan aman dari serangan musuh. Untuk menjaga air keluar, ACV baru membatasi bukaan tempat air dapat meresap ke dalam. “Hanya ada satu jendela di depan untuk pengemudi,” kata Hunn.

Untuk membantu menahan ledakan dari meriam dan artileri lainnya, Lockheed membentuk lambung kendaraan menjadi "tahan ledakan", tapi juga "hidrodinamik" sehingga tetap mengapung.

LIVE SCIENCE | DAILY MAIL | LOCKHEED MARTIN | AHMAD NUR HASYIM

Baca juga:

TNI & G30 September 1965: Inilah 5 indikasi Keterlibatan Amerika!
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

10 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

11 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

14 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

18 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

21 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

22 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

23 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya