Masker Sabut Kelapa Pemblokir Asap Buatan Mahasiswa Surabaya

Reporter

Sabtu, 10 Oktober 2015 09:26 WIB

Sejumlah siswa memperhatikan guru dengan menggunakan masker untuk melindungi dari kabut asap di Palembang, Sumatra Selatan, 18 September 2015. AP/Tatan Syuflana

TEMPO.CO, Surabaya - Sekelompok mahasiswa dari Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surabaya membuat inovasi masker dengan sabut kelapa. Prihatin dengan bencana kabut asap yang sedang membekap Sumatera dan Kalimantan, mereka menganggap sabut kelapa mengandung zat yang mampu memblok pengaruh jahat ultrafin, partikel nano yang berukuran jauh lebih kecil daripada partikel yang menjadi indikator polusi udara selama ini.

“Masker yang biasa hanya efektif untuk menyaring debu, tapi masih kurang mencegah masuknya zat berbahaya untuk tubuh dari asap kebakaran,” kata Septian Galuhwinata, dosen pembimbing tim mahasiswa itu, ketika ditemui di kampusnya, Jumat 9 Oktober 2015.

Septian menjelaskan, asap kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan karena sangat massif dan berlangsung cukup lama. Dia menunjuk kandungan partikel ultrafin, partikel yang berpotensi menjelma menjadi monster dari sifat biasanya yang tak direken dalam situasi lingkungan udara normal. Indikator polusi udara biasanya hanya memperhitungkan partikel PM10 dan PM2,5 yang berukuran jauh lebih besar (debu).

Begitu kecilnya ukuran partikel ultrafin ini hingga dikhawatirkan bisa mengendap dalam paru dan bahkan terserap langsung ke aliran darah. Itu sebabnya dampaknya bisa mulai dari infeksi saluran pernafasan hingga menimbulkan kematian. “Diantara anggota tim kami juga ada mahasiswa asal Kalimantan,” katanya menambahkan.

Tim itu seluruhnya beranggotakan enam mahasiswa. Mereka terdiri dari dua mahasiswa semester lima dan empat dari semester tiga. Satu diantara mereka adalah Khoiratul Ummah yang menyatakan bahwa riset untuk inovasi masker dari sabut kelapa itu hanya butuh satu hari.

“Total dua hari. Satu hari untuk riset, satu hari untuk cari bahan dan produksi,” katanya.

Selain proses pembuatan yang mudah, Khoiratul mengatakan, bahan yang dibutuhkan juga mudah didapat. Dia menyebut masker, tissue, dan sabut kelapa. “Biasanya sabut kelapa ini dibuang, jadi bisa beli murah, malah kadang bisa ambil saja,” ujar Khoiratul.

Sabut yang sudah dijemur selama dua hari itu dimasukkan kedalam masker, serta dilapisi dengan tissue. Tim mengincar kandungan selulosa dalam sabut kelapa itu yang dianggap mampu menetralisir zat ultrafin.

Inovasi masker dengan sabut kelapa itu diharap dapat membantu warga di Sumatera dan Kalimantan yang sedang dibekap kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang tak kunjung padam. Masker sabut kelapa diharap bisa mengurangi risiko infeksi saluran pernafasan, “Kalau ada kesempatan, semoga bisa dibuat secara massal,” kata Khoiratul.

KURNIAWAN ARIEF

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

22 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

42 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.

Baca Selengkapnya