Pelajari Perubahan Iklim Indonesia, BMKG Pergi ke Antartika  

Reporter

Selasa, 13 Oktober 2015 17:49 WIB

Kapal kecil melintasi pecahan es, membawa para ilmuan menuju stasiun penelitian Bernardo O'Higgins milik Chile. Antartika, 22 Januari 2015. AP/ Natacha Pisarenko

TEMPO.CO, Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memberangkatkan dua penelitinya, Wido Hanggoro dan Kadarsah, berlayar menuju Kutub Selatan atau Antartika guna menggali informasi tentang pengaruh laut terhadap kondisi iklim dan cuaca Indonesia.

"Dua peneliti BMKG akan bergabung dengan tim ekspedisi Bureau of Meteorology (BoM)-Australian Antartic Division (AAD), yang akan melakukan ekspedisi di Antartika," kata Kepala BMKG Andi Sakya di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober 2015.

Dua peneliti itu, kata Andi, akan mulai berangkat pada 14 Oktober 2015 menuju Hobart, Australia, untuk penyesuaian iklim (aklimatisasi) selama sepekan. Selanjutnya, mereka akan menuju Stasiun Meteorologi Davis, Antartika, yang ada di koordinat 68 derajat 35 menit Lintang Selatan, 77 derajat 58 menit Bujur Timur.

Penelitian di Antartika akan dilakukan selama sepekan. Beberapa hal yang dapat diteliti adalah luasan dan ketebalan es di Antartika.

Hanggoro mengatakan ekspedisi peneliti ke Antartika dari lembaganya merupakan yang pertama kali dilakukan.

"Ini lebih ke penjajagan tahap awal, yang nanti orientasinya untuk penelitian meteorologi dan klimatologi, dan tentunya ini juga memiliki dampak untuk Indonesia," kata dia.

BMKG juga akan memberangkatkan tim peneliti lain menuju area es abadi Puncak Jaya, Papua. Terdapat empat peneliti yang akan berangkat, di antaranya, Dyah Sari, Ferdika A Harapak, Najib Habibie, dan Donny Kristianto.

Ekspedisi Puncak Jaya merupakan program bersama BMKG, Ohio University, Columbia University, dan PT Freeport Indonesia.

Sakya mengatakan dua ekspedisi itu akan menjadi sumbangan yang berharga secara global dan merupakan batu tapak pemahaman hubungan telekoneksi iklim antara wilayah tropis dengan Antartika.

ANTARA

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

10 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

2 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

8 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

15 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

17 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

18 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya