Apple Tarik Lagi Aplikasi Pengumpul Data Pengguna  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 20 Oktober 2015 09:15 WIB

Seorang pengunjung mencoba iPhone 6s dan 6s Plus saat berada di Apple store, Beijing, Cina, 24 September 2015. Untuk harga iPhone 6s dibandrol dengan harga sekitar 12 juta - 15 juta rupiah, sedangkan 6s Plus 13 juta - 17 juta rupiah. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Cupertino - Apple menarik beberapa aplikasi dari tokonya, menyusul temuan para peneliti keamanan bahwa ratusan aplikasi iOS telah mengakses data pribadi pengguna.

Dalam laporan yang diterbitkan hari Minggu, 18 Oktober 2015, para peneliti di perusahaan keamanan SourceDNA mengatakan mereka menemukan 256 aplikasi yang melanggar pedoman keamanan Apple dengan menggunakan perangkat lunak yang mampu mengumpulkan informasi pribadi pengguna, termasuk e-mail dan nomor identifikasi perangkat mereka.

SourceDNA tidak menyebutkan nama aplikasi tersebut, tapi menyatakan sebagian besar dari pengembang di Cina. Sumber masalah itu, menurut perusahaan, adalah software development kit (SDK) dari Youmi, sebuah perusahaan periklanan Cina. “SDK iklan Youmi telah mengakses data pengguna, termasuk alamat e-mail, nomor seri perangkat, dan daftar aplikasi unduhan, serta mengunggah data ke server mereka,” demikian pernyataan Apple dan SourceDNA.

Peneliti SourceDNA mengatakan tampaknya para pengembang aplikasi itu tidak tahu bahwa SDK itu digunakan untuk mengumpulkan informasi pribadi dari pengguna.

Apple melarang pengembang menggunakan antarmuka program aplikasi (API) yang mengumpulkan jenis data pribadi ini. Namun para peneliti mengatakan Youmi tampaknya telah mulai menggunakannya ke dalam perangkat lunak mereka hampir dua tahun yang lalu, setelah perangkat lunak itu berhasil melewati proses peninjauan awal Apple.

Dalam pernyataan yang diberikan kepada SourceDNA, Apple menegaskan telah mengidentifikasi sekelompok aplikasi yang menggunakan SDK, yang melanggar pedoman keamanan perusahaan. Apple menyatakan telah menghapus aplikasi itu dan bekerja sama dengan para pengembang yang terkena dampak untuk membantu mengembalikan aplikasi mereka ke toko Apple. Apple tidak merinci berapa banyak pengembang yang terdampak atau berapa banyak aplikasi yang telah dihapus.

Para peneliti mengatakan mereka menemukan 256 aplikasi—dengan 1 juta unduhan—yang menggunakan perangkat lunak bermasalah dari Youmi. Meskipun 1 juta unduhan bukan jumlah besar berdasarkan standar App Store, SourceDNA merasa khawatir perusahaan lain mungkin menggunakan taktik serupa untuk menyembunyikan "perilaku berbahaya" pada aplikasi yang sudah ada di App Store.

Hal ini menjadi yang kedua dalam sebulan bagi Apple untuk menghapus aplikasi dari App Store miliknya di Cina. Apple menghapus puluhan aplikasi bulan lalu setelah peneliti menemukan puluhan aplikasi itu terinfeksi malware. Sumber malware didistribusikan secara luas dengan versi Xcode tidak resmi yang digunakan banyak pengembang di Cina.

MASHABLE | ERWIN Z.


Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

16 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

17 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Apple Disebut Tengah Garap Model iPhone dengan Bodi yang Lebih Tipis, Ini Detailnya

18 jam lalu

Apple Disebut Tengah Garap Model iPhone dengan Bodi yang Lebih Tipis, Ini Detailnya

Apple tengah menguji desain berbeda untuk perangkat iPhone yang memiliki nama kode D23.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

18 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

19 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

1 hari lalu

Apple Disebut Akan Mulai Produksi Panel Layar iPhone 16 pada Bulan Depan

Hal ini sejalan dengan jadwal produksi Apple yang biasa untuk lini ponselnya termasuk iPhone 16.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Pembaruan iOS 17.5 Bawa Bug, Foto Lama yang Sudah Dihapus Bisa Muncul Lagi

2 hari lalu

Pembaruan iOS 17.5 Bawa Bug, Foto Lama yang Sudah Dihapus Bisa Muncul Lagi

Dampak dari bug di iOS 17.5 ini dinilai membawa masalah privasi yang sangat besar, sebab foto yang dihapus seharusnya tidak disimpan server Apple.

Baca Selengkapnya