Xiaomi Luncurkan Segway Murah

Reporter

Selasa, 3 November 2015 02:38 WIB

Segwayindonesia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pembuat ponsel asal Cina, Xiaomi, merilis produk terbarunya di bidang transportasi personal, yaitu Xiaomi Ninebot Mini. Alat transportasi personal ini dapat dikoneksikan dengan perangkat telepon Xiaomi sebagai pengendali.

The Ninebot Mini mampu menempuh jarak hingga 22 kilometer dengan kecepatan maksimum 15 kilometer per jam. Alat transportasi ini cukup diisi dayanya dengan hanya mengalirkan listrik selama empat jam. Kendaraan untuk satu pengguna ini memiliki bobot sekitar 12,5 kilogram dan mampu digunakan orang dengan bobot maksimal 85 kilogram. Alat transportasi tersebut juga dipastikan dapat masuk ke dalam bagasi mobil, seperti dilansir CNET.com, Senin, 2 November 2015.

Alat ini mampu melintas di jalanan dengan sudut kemiringan 15 derajat. Sedangkan jika di sudut kemiringan yang lebih tajam atau curam, pengguna harus mendorong sendiri alat transportasinya. Adapun Xiaomi menyatakan untuk belajar menggunakan alat transportasi ini pengguna hanya membutuhkan waktu sekitar tiga menit.

Xiaomi akan menjual produk ini dengan dilengkapi helm dan bantalan pelindung siku. Produk ini juga telah ditambahkan dengan satu buah fitur berupa pengendalian melalui ponsel Xiaomi. Pengguna dapat membuat Ninebot Mini berbalik setiap fitur ini mendeteksi adanya seseorang yang berdiri di atasnya.

Alat transportasi personal serupa dengan segway ini mulai dijual hanya di Cina pada 3 November 2015 dengan harga jual US$ 315 atau setara Rp 4,2 juta.

Jika Anda merasa menginginkan saat melihat seseorang melintas menggunakan segway, Xiaomi sengaja menghadirkan Ninebot sebagai alternatif pilihan dengan harga murah. Namun salah satu masalah yang muncul adalah alat ini, seperti produk lain Xiaomi, hanya dijual terbatas di pasar Tiongkok.

Selain menjadi pemain besar dalam bisnis ponsel pintar, Xiaomi memang menciptakan produk-produk lain, seperti kamera aksi Xiaomi Yi Cam, filter air cerdas, dan timbangan. Perusahaan Cina ini juga tengah berfokus pada pembuatan alat yang mampu membuat orang berpindah tempat dengan rasa sakit sesedikit mungkin.

CNET.COM | MAYA NAWANGWULAN




Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

12 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

1 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya