Salma, Si Mahasiswi, Ditindih 'Hantu': Begini Kisahnya
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Selasa, 3 November 2015 19:15 WIB
TEMPO.CO, Kairo - Salma, mahasiswi American University di Kairo, yang sedang tidur, tiba-tiba terbangun. Dia kaget. Napasnya terengah-engah. Namun, dia tidak bisa duduk atau mengangkat badan dari tempat tidurnya.
Hal yang lebih menyeramkan, dia seperti melihat makhluk bertaring seperti dalam film-film horor. Monster ini, dalam bayangannya, berada tepat di atas tubuhnya. "Saya tak membayangkan akan mengalami kejadian seperti ini," kata Salma, seperti dikutip dari Live Science. Di Indonesia, fenomena seperti ini kerap dikenal dengan istilah "ketindihan".
Baca juga:
Ribut Sampah, Ahok Balik Gertak Yusril: Ngotot, Kami Ladeni!
Marshanda Bergaya Blonde: Benarkah Ada Keturunan Bule?
Keesokan paginya, Salma melaporkan pengalamannya tersebut kepada para peneliti dari University of California, San Diego. Para ilmuwan ini sedang melakukan survei tentang sleep paralysis atau ketindihan hantu. Dan Salma, yang berusia 20 tahun, menjadi salah seorang responden survei itu.
Fenomena ketindihan, menurut para peneliti, merupakan hal biasa. Sebanyak 40 persen penduduk dunia pernah mengalami fenomena yang di ranah ilmiah disebut kelumpuhan tidur.
Baland Jalal, pakar saraf, mengatakan ketindihan bisa berimplikasi besar bagi orang-orang yang menderitanya. Untuk sementara, dia menganggap fenomena ini terjadi karena seseorang secara tak sadar terbangun pada saat yang tidak tepat.
Berita Menarik:
Eksklusif, Heboh Suap Dokter: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Ribut Suap Dokter: Resepkan, Nanti Aku Kasih Mobil....?
Yakni, saat otot-otot tubuh manusia belum sepenuhnya kembali sadar. "Tapi mata orang tersebut sudah terbuka sepenuhnya," ujar Jalal. Tubuh yang tidak dapat digerakkan, kata dia, merupakan efek dari tubuh yang tak dapat beradaptasi dengan keadaan sadar.
Meski begitu, para peneliti belum mengerti betul kenapa seseorang bisa berhalusinasi tentang kemunculan sosok makhluk yang muncul. Salah satu kemungkinan, Jalal menulis dalam jurnal Medical Hypotheses, "Halusinasi merupakan cara otak membersihkan kebingungan saat ada gangguan di saraf."
Vilayanur Ramachandran, anggota penelitian, mengatakan bagian lobus parietal di otak yang bertanggung jawab atas saraf rangsangan dan sentuhan seperti membuat semacam template gambaran tertentu saat otak mengalami stres. Saat kelumpuhan tidur terjadi di tungkai otak, lobus menjaga kinerja neuron-yang berfungsi menggerakkan tubuh-di otak.
Tapi, sayangnya, lobus tak menjaga keseimbangan tungkai. Imbasnya, terjadi sedikit gangguan di otak.
Selanjutnya: munculnya sosok...