Bumi Lebih Hebat dari Mars Karena Faktor Ini

Reporter

Rabu, 25 November 2015 23:05 WIB

Cahaya Utara, yang dikenal sebagai Aurora Borealis, tercermin dalam kolam batu di pantai di Hopeman, Moray. Cahaya ini terjadi saat matahari berada dalam siklus yang menyebabkan badai dan mengganggu medan magnet bumi. Dailymail.co.uk/Hemedia

TEMPO.CO, New York - Medan magnet bumi, yang melindungi planet kita dari pancaran radiasi matahari, ternyata jauh lebih tua daripada perkirakan para ilmuwan. Bumi mengembangkan perisai tak terlihat ini paling tidak 4 miliar tahun lampau, atau lebih tua setengah miliar tahun ketimbang dugaan semula.

Temuan ini menjelaskan kenapa bumi dapat dihuni serta bagaimana dan kapan bumi berkembang menjadi bentuknya saat ini. Sebab, tanpa medan magnet bumi, angin surya, aliran partikel bermuatan listrik yang mengalir dari matahari, akan mengoyak atmosfer dan memusnahkan seluruh kehidupan di bumi. Hal itu juga membantu ilmuwan memahami perbedaan mencolok antara Bumi dan Mars.

"Mars juga memiliki medan magnet 4 miliar tahun silam," kata John Tarduno, seorang pakar geofisika di University of Rochester di New York City, Amerika Serikat, yang juga memimpin studi. "Namun planet merah itu kehilangan atmosfernya dan menjadi planet tandus. Sebaliknya, Bumi menjadi rumah bagi beragam bentuk kehidupan. Temuan itu diterbitkan dalam jurnal Science.

Medan magnet diciptakan oleh pusaran logam cair pada inti terluar bumi. "Geodinamo" itu membutuhkan pelepasan panas dari planet yang mendorongnya bergejolak. Saat ini, aliran panas itu dipicu oleh lempeng tektonik. Pergerakan lempeng batuan pada permukaan bumi itu membantu memindahkan panas dari perut bumi ke permukaan.

Tarduno dan timnya menemukan bukti usia medan magnet bumi dari kristal magnet yang terawetkan dalam batuan purba. Dalam penelitian sebelumnya, mereka telah menemukan kristal berusia 3,45 miliar tahun dalam batuan dari Afrika Selatan.

Sejak 2010, banyak ilmuwan percaya bahwa medan magnet Bumi berumur 3,45 miliar tahun. Itu berarti 1,2 miliar tahun setelah bumi terbentuk-estimasi umur bumi 4,6 miliar tahun. Namun, menurut studi terbaru Tarduno, medan magnet lahir 4,2 miliar tahun yang lalu, atau sekitar 750 tahun lebih tua daripada yang diperkirakan.

Untuk mengetahui sejarah Bumi, Tarduno menggali di kawasan Jack Hills di Australia Barat, yang terkenal akan kristal zirkon yang berusia empat miliar tahun. Magnetometer, resolusi tinggi yang digunakan untuk mengukur sinyal magnet mineral besi yang terkandung dalam zirkon itu, mengindikasikan arah dan kekuatan medan magnet bumi ketika kristal terbentuk.

"Kegiatan analisis ini sangat menantang," ujar Tarduno, seperti dikutip Live Science. "Kami harus memisahkan zirkon tanpa harus menghancurkannya agar tak banyak informasi hilang."

Walhasil, Tarduno dan timnya harus membersihkan zirkon secara manual, dengan tangan, serta asam ringan. Setelah itu, para ilmuwan harus memastikan sampel mereka mendapatkan panas yang cukup untuk menghasilkan sampel yang amat murni.

SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

1 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya