Jalan Hidup Tawan 'The Real Iron Man'  

Reporter

Minggu, 24 Januari 2016 04:09 WIB

I Wayan Sumardana alias Tawan, 'The Real Iron Man' di Karangasem, Bali, 22 Januari 2016. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Karangasem – Kisah hidup manusia bionik asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, memprihatinkan. I Wayan Sumardana alias Tawan, 31 tahun, belakangan ini mendadak terkenal lewat lengan prostetik temuannya. Namun banyak yang belum mengetahui perjalanan hidupnya sampai ia bergelut langsung dalam dunia teknik elektro.

“Saat lulus SMK, saya bekerja sebagai tukang buat kandang ayam untuk peternakan,” katanya saat ditemui Tempo di rumahnya, Sabtu, 23 Januari 2016.

Bekerja sebagai pembuat kandang ayam dilakoninya selama lebih-kurang 1,5 tahun. Pada 2003, Tawan mulai meninggalkan pekerjaannya itu. Alasannya, ucap dia, saat itu penghasilannya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup yang terus meningkat.

“Saya melanjutkan usaha berjualan bebek. Saya melakoni pekerjaan itu dari sebelum menikah sampai saya menikah pada 2005,” ujar suami Ni Nengah Sudiartini, 29 tahun, tersebut.

(Baca juga: Tukang Las Buat Tangan Robot 'Iron Man', Menristek Penasaran)

Kini Tawan dan Sudiartini telah dikaruniai tiga anak laki-laki, yaitu I Made Astro Bintang Putra, 11 tahun, Ketut Erlangga Putra (6), dan Putu Titan Putra (4). Selama empat tahun terakhir, Tawan tinggal di rumah yang sekaligus bengkel las. Di atas lahan seluas 2 are itu, ia tinggal bersama istri dan tiga buah hatinya.

“Sebelumnya, saya tinggal di Desa Pasedahan (tidak jauh dari tempat tinggal sekarang). Setelah berhenti jualan bebek, di sana saya buka bengkel las. Tapi, karena lokasinya terlalu ke dalam, saya pindah ke sini, di sisi jalan, supaya lebih mudah dapat pelanggan,” tuturnya.

“Selain mengelas, saya juga kerja sebagai pemulung serta tukang servis mesin kendaraan bermotor dan alat elektronik,” ucapnya.

Kini nama I Wayan Sumardana, manusia bionik yang dijuluki The Real Iron Man, menjadi terkenal. Banyaknya pemberitaan di media terkait lengan prostetik temuannya yang ia sebut robot arm membuat rumahnya dalam seminggu terakhir terus dipadati pengunjung.

Selain terkenal, Tawan menerima tudingan miring atas karyanya. Banyak keraguan dari netizen soal teknologi temuannya itu. Menurut dia, tak sedikit netizen di media sosial yang menilai robot temuannya hoax. Namun Tawan enggan berkomentar banyak. Kepada Tempo, ia justru menjelaskan beberapa komponen robot temuannya yang terkesan janggal.

"Kalau ada yang tidak sesuai, alat saya itu belum sempurna, karena tidak ada biaya untuk menguji lagi supaya bisa disempurnakan. Materi robot ini rongsokan, jadi saya ambil satu blok. Padahal saya hanya butuh satu komponen saja dari satu blok itu. Mungkin itu jadi terkesan campur-campur dan tidak keruan," tuturnya.

BRAM SETIAWAN



Berita terkait

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

2 hari lalu

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

NextDev Summit 2024 menampilkan inovasi hasil inkubasi, sesi konferensi, serta peluang membangun relasi.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

4 hari lalu

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark, atas penerapan sistem manajemen inovasi yang sesuai dengan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

7 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

10 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

12 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

12 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

14 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

25 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

58 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

18 Maret 2024

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya