Apple Terima Tukar Tambah iPhone yang Rusak Layarnya

Reporter

Senin, 8 Februari 2016 20:37 WIB

Asus ZenFone 3 (kiri) dan Iphone 5s (kanan). asus.com (kanan) apple.com (kiri)

TEMPO.CO, Cupertino - Apple kini membuka program daur ulang ponsel pintar mereka. Program daur ulang ini berguna untuk menyingkirkan perangkat lama Anda ketika beralih ke ponsel yang baru.

Selama ini program daur ulang atau program tukar tambah produk ponsel tidak berlaku bagi ponsel yang mengalami kerusakan pada layar, kamera atau tombol tidak berfungsi. Namun berdasarkan informasi yang dilansir 9to5Mac dan dikutip Engadget.com, Senin 8 Februari 2016, kebijakan daur ulang atau tukar tambah itu telah berubah.

Baru-baru ini Apple dikabarkan tengah menyiapkan perluasan program tukar tambah atau daur ulang dengan menerima iPhone 5, iPhone 6, dan iPhone 6 Plus yang layarnya rusak. Bahkan Apple akan menerima iPhone yang layarnya pecah.

Perusahaan menyebutkan Apple akan menawarkan kredit atas ponsel lama tersebut dengan harga mulai dari US$ 50, US$ 200 dan US$ 250 atau setara Rp 675 ribu, Rp 2,7 juta dan Rp 3,3 juta.

Apple juga menawarkan pemasangan pelindung layar pada ponsel baru serta aksesori pelindung. Program pelindung layar ini dilakukan Apple bekerja sama dengan Belkin, atau perusahaan lain.

Berdasarkan informasi 9to5Mac jika pelindung layar itu tidak terpasang dengan benar, Apple berjanji akan menggantinya dengan perangkat yang baru.

ENGADGET | MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

13 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

18 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

19 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

20 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

21 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

22 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

22 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

23 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya