Orangutan sumatera (Pongo abelii) berada di dalam kandang sebelum dievakuasi di Taman Margasatwa Medan, Sumatera Utara, 2 Februari 2016. ProFauna Indonesia mengabarkan ada tiga jenis primata Indonesia yang terancam punah. Yakni Orangutan Sumatra (Pongo abelii), Kukang Jawa (Nycticebus javanicus), dan Simakobu (Simias concolor). ANTARA/Irsan Mulyadi
TEMPO.CO, Inggris -Selama ini, jumlah orang utan Sumatera ditengarai hanya sekitar 6-7 ribu ekor di alam liar. Berita bagus, peneliti menemukan populasi tersembunyi yang tak terduga.
“Berita yang benar-benar baik, mengetahui jumlah orang utan Sumatera lebih besar daripada yang kami duga,” kata peneliti Serge Wich dari Liverpool John Moores University seperti dilansir dari Discovery. Temuan ini dimuat dalam jurnal Science Advances.
Berita buruknya, populasi tambahan ini ternyata bukan karena reproduksi alami yang berhasil. Melainkan, karena peneliti sebelumnya luput mengamati beberapa lokasi.
Selama ini, orang utan Sumatera diketahui banyak menduduki daerah rendah. AMaka, saat melakukan pencatatan, peneliti cenderung mengabaikan daerah dengan elevasi tinggi. Juga dengan area yang dekat dengan hutan tebang. Ternyata, banyak orang utan yang tinggal di daerah-daerah ini.
Mereka menemukan sebanyak 8 ribu individu di tempat-tempat tersebut. Jumlah akhir populasi ini mencapa 14600 ekor. Bagaimanapun juga, angka ini tak mengeluarkan Pongo abelii dari daftar hewan terancam punah.
Wich mengatakan, pemerintah tetap harus memperhatikan kehidupan populasi ini. Bila tidak, pada 2030 mendatang, jumlah mereka diestimasi hanya tersisa 4500 ekor. Saat ini, tempat tinggal mereka banyak yang masuk dalam area rencana pembangunan dan pengembangan. Bila tak dihentikan, bukan mustahil populasi hewan berbulu oranye ini akan terus surut.