Komunitas Sapu Gunung akan Bersihkan Jalur Pendakian Semeru

Reporter

Sabtu, 30 April 2016 04:20 WIB

Pemandangan puncak Gunung Semeru dilihat dari posko Kalimati, 12 Mei 2015. Kalimati juga merupakan tempat para pendaki mendirikan tenda untuk bermalam menghilangkan lelah sejenak sebelum menuju puncak. TEMPO/Nur Septia Wilda

TEMPO.CO, Malang - Komunitas Sapu Gunung berencana melakukan aksi bersih-bersih sampah di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pada Sabtu pagi, 30 April 2016. Seluruh anggota Komunitas Sapu Gunung bersama pimpinan dan staf TNBTS akan membersihkan jalur pendakian Gunung Semeru dari pos pendaftaran pendaki di Ranupani sampai Ranukumbolo.

Ranukumbolo merupakan pos keempat dari 10 pos pendakian Semeru. Berada di ketinggian 2.390 meter dari permukaan laut, tempat ini menjadi pos peristirahatan paling disukai pendaki dibanding Pos Kalimati dan Pos Arcapodo. Lokasi Ranupani dan Ranukumbolo terpaut jarak 10 kilometer dengan waktu tempuh 180 menit alias 3 jam.

Kepala Balai Besar TNBTS, John Kennedie, sangat mendukung kegiatan Komunitas Sapu Gunung di kawasan seluas 50.276,2 hektare itu. "Kebersihan kawasan TNBTS sesungguhnya menjadi tanggung jawab bersama antara pengelola kawasan dengan masyarakat, terutama bagi para pengunjung," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 29 April 2016.

John mengatakan sampah menjadi masalah serius yang dihadapi instansinya. Selama ini, sampah dikumpulkan di kantor Resor Ranupani untuk kemudian diangkut dengan truk ke wilayah Kabupaten Malang. Sebagian sampah plastik dimanfaatkan dengan cara dijual dan sampah organik hanya sebagian kecil diolah menjadi pupuk.

Agar kebersihan terjaga, TNBTS mewajibkan pemeriksaan barang bawaan para pendaki di kantor Resor Ranupani. Para pendaki pun diwajibkan membawa turun sampahnya untuk dikumpulkan di Ranupani dan lebih baik lagi bila sampahnya dibawa pulang dan dibuang di tempat sampah yang ada di wilayah permukiman penduduk.

Hukuman bagi pendaki yang membandel masih ringan. Biasanya hukuman yang diberikan perintah hanya membersihkan sampah di lokasi kemping dan atau di tempat ditemukannya pelanggaran.

Menurut John, bank sampah menjadi salah satu solusi terbaik. Masyarakat bisa mendapatkan manfaatkan ekonomi dan kelestarian kawasan ikut terjaga. Bank sampah yang digagas Komunitas Sapu Gunung itu diresmikan Sabtu besok. Bank sampah berada di atas lahan seluas 200 meter persegi. Komunitas Sapu Gunung sudah menyediakan mesin pencacah sampah plastik dan sampah organik.

“Status tanah bukan dihibahkan atau dipinjamkan, tapi memang sudah kami siapkan di zona tradisional dan zona ini boleh dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat,” ujar pria yang juga bekas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara itu.

ABDI PURNOMO

Berita terkait

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

4 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

12 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

12 hari lalu

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

12 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

12 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

12 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

13 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

13 hari lalu

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

15 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

15 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya