TEMPO.CO, San Francisco - Pada Maret, Toyota Research Institute (TRI) membeli startup yang berbasis di Cambridge, Jaybridge Robotics. Dan, menurut Tech Insider, mereka akan memperluas dengan perusahaan Massachusetts lain yang terkenal, yaitu perusahaan milik Google yang membuat robot Big Dog dan Atlas, Boston Dynamics.
Google telah berbicara tentang keinginan menjual Boston Dynamics selama beberapa bulan, dengan perusahaan seperti Toyota Research Institute dan Amazon.com disebut sebagai pihak yang tertarik.
TRI mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi Jaybridge, perusahaan rekayasa perangkat lunak beranggotakan 16 orang, untuk menambah keahlian menciptakan "produk kendaraan otonom."
Tech Insider, dikutip Gizmodo, Senin, 30 Mei 2016, mencatat bahwa kesepakatan pembelian Boston Dynamics oleh Toyota belum selesai, tetapi bahwa kesepakatan sudah hampir terjadi.
Google mengakuisisi Boston Dynamics yang berlokasi di Waltham pada 2013. Namun, meski perusahaan telah menciptakan hit seperti BigDog dan Atlas, namun belum melihat keberhasilan komersial untuk masa depannya.
Robot seperti Atlas dapat digunakan menggantikan manusia di dalam ke situasi yang berbahaya, tetapi hanya digunakan dalam uji coba lapangan. Kesuksesan di lapangan hanya bisa datang setelah bertahun-tahun penelitian.
Menurut The Boston Globe, juga ada laporan bahwa raksasa teknologi itu tidak memiliki banyak strategi terkait robotika dan telah memutuskan untuk tidak mengejar kontrak pertahanan.
"Seseorang bangun dan berkata 'Boston Dynamics membebani kami satu ton uang, dan tidak terlihat seperti akan menjadi sesuatu yang komersial,'" ujar Charlie Grinnell, CEO Harvest Automation, kepada Globe.
Jadi apa yang bisa dilakukan TRI dengan perusahaan robotika ini? Toyota mengumumkan pada tahun 2015 bahwa ia ingin menghabiskan US$ 1 miliar selama lima tahun untuk memperluas ke kecerdasan buatan dan riset robot.
Boston Dynamics telah merintis mesin yang dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Saat perusahaan semakin fokus ke arah mobil otomatis, adaptasi itu akan menjadi aset penting menuju keselamatan kendaraan.
GIZMODO | ERWIN Z
Berita terkait
Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional
14 menit lalu
Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.
Baca SelengkapnyaIsrael Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!
15 jam lalu
Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya
Baca SelengkapnyaPagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat
15 jam lalu
Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.
Baca SelengkapnyaPertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel
15 jam lalu
Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir
Baca SelengkapnyaIsrael Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat
15 jam lalu
Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
18 jam lalu
Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"
19 jam lalu
Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
2 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
2 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
2 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca Selengkapnya