TEMPO.CO, Jakarta - Warga Korea Selatan kini tengah gandrung memainkan game Pokemon Go. Namun karena masalah keamanan, game tersebut hanya bisa dimainkan di kota Sokcho yang berada sekitar 35 kilometer dari zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Di kota ini warga Korea Selatan bisa bebas bermain Pokemon Go karena tidak termasuk wilayah yang diklasifikasikan sebagai Korea Selatan di data peta Google.
Kini hampir setiap hari kota itu disesaki para pemburu monster Pokemon. Bahkan pemerintah Seoul telah menyediakan bus khusus untuk menangkap Pokemon Go yang berangkat setiap hari, dan penggemar pokemon yang ingin menaiki bus itu harus memesan dan membayar di muka, karena banyaknya antrean yang ingin menuju Sokcho untuk menangkap pokemon.
Salah satu warga Korea Selatan Park Yeon-joon mengatakan, awalnya ia kesal melihat teman-temannya di Amerika Serikat memposting prestasi perolehan Pokemon yang mereka dapat di Facebook. Sehingga saat Yeon-joon menemukan permainan itu, ia tidak akan ragu-ragu untuk menghabiskan waktu sampai 3,5 jam dari Seoul untuk mencari Pokemon.
"Permainan ini cukup menarik karena ada sesuatu yang berhubungan dengan realitas kita. Pokemon-pokemon itu muncul di dunia kita. Saya pikir ini keren," ucapnya, seperti dilansir dari CNN, Ahad, 24 Juli 2016. Bahkan Yeon-joon juga membawa temannya, Krystal Xiong, yang berangkat dari rumahnya di Beijing, Cina, karena negara tersebut juga belum menyediakan permainan Pokemon.
Kesibukan baru yang terjadi di kota Sokcho mengundang Walikotanya, Lee Byung-seon, menyediakan tambahan beberapa zona Wi-Fi dan fasilitas pengisian baterai selular sekitar kota dan area bisnis lokal. Mereka juga akan memberikan diskon pembayaran bagi pelanggan yang berhasil menangkap sebagian pokemon.
"Masyarakat sangat senang dan bersyukur dapat bermain di sini, karena kota ini satu-satunya (yang terdapat pokemon) di Korea Selatan. saya rasa kami semua diberkati," ujar Lee. Lee menuturkan berkat yang diperoleh itu karena sepanjang musim panas hotel-hotel di Sokcho telah dipenuhi tambahan pemesanan booking dari pengunjung untuk menginap. Ini membuat Sokcho menjadi terkenal, seolah benar-benar telah muncul di peta.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan terkait adanya pemblokiran, beberapa media lokal menyarankan agar Google Maps dibatasi di wilayah itu. Namun Pemerintah Korea Selatan menyangkalnya. Google meminta seluruh pemetaan penuh dari Korea Selatan. Permintaan itu harus dipenuhi oleh tujuh kementerian, termasuk kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri serta Badan Intelijen Nasional. Berdasarkan hukum di Korea Selatan, beberapa peta harus dilengkapi instalasi keamanan tertentu.
Pemerintah Korea Selatan menyanggupi dan akan memberikan jawaban sebelum 25 Agustus 2016. Namun untuk sekarang, pembatasan dan pemblokiran geografis itu dikesampingkan karena kota Sokcho kini sedang menikmati dirinya sebagai kota suci untuk para penggemar pokemon.