Robot-robot dari perkumpulan World Robotic Explorer (WRE) melakukan upacara HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 di Rumah Robot Thamrin City, Jakarta, Rabu (17/8). Upacara tersebut sebagai ungkapan kebanggaan bangkitnya robotika guna mendorong pemerintah memajukan serta menggairahkan dunia pendidikan robotika di Indonesia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Malang -Tim robotika Universitas Brawijaya Malang tak mau ketinggalan dalam menyemarakkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Mereka menggelar upacara bendera di dalam kampus, Rabu, 17 Agustus 2016.
Petugas dan peserta upacara tak sembarangan, mereka terdiri atas robot yang dikendalikan oleh para mahasiswa Teknik Elektro. Atraksi para robot ini diunggah di situs Youtube.
Setiap robot memiliki peran masing-masing. Robot yume bertugas sebagai pembawa bendera. Bendera berukuran kecil itu dilipat dan diletakkan di atas badan robot berkaki sedang ini. Robot yume berjalan perlahan mendekati tiang bendera.
Robot reena bertugas sebagai dirijen lagu Indonesia Raya saat robot mengerek bendera sampai ke ujung tiang. Tubuh robot reena dibalut pakaian daerah.
Setelah bendera merah putih berkibar, sejumlah robot lain yang mengikuti upacara berpose mengangkat tangan tanda hormat. Robot tersebut telah lama dirancang para mahasiswa untuk berbagai kompetisi. Khusus menyambut hari kemerdekaan, robot sengaja diprogram ulang. "Agar gerakannya halus dan sesuai peran masing-masing," kata dosen pembimbing, Eka Maulana.
Proses pemrograman tak membutuhkan waktu lama. Setiap robot dikendalikan oleh tim yang terdiri dari lima mahasiswa. Robot untuk upacara selain sebagai bentuk kecintaan terhadap negara juga untuk memupuk kreativitas mahasiswa.
Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi
54 hari lalu
Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi
Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).