Boeing Akan Bangun Pesawat Antariksa Militer AS XS-1

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 25 Mei 2017 11:47 WIB

DARPA mengumumkan bahwa Boeing akan membangun pesawat antariksa militer AS, XS-1. Kredit: Livescience

TEMPO.CO, Washington DC - Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) hari ini mengumumkan bahwa mereka telah memilih Boeing untuk melanjutkan proyek XS-1, yang dikenal sebagai Experimental Spaceplane, setelah terjadi persaingan ketat di antara perusahaan-perusahaan kedirgantaraan.

Baca: DARPA Ciptakan Teknik Pemadaman Api Pakai Suara

XS-1 ditujukan untuk menjadi pesawat antariksa militer yang dapat digunakan kembali dan mampu meluncurkan satelit seberat 1.360 kilogram ke orbit 10 kali dalam 10 hari. Pesawat ruang angkasa tersebut dapat secara dramatis mengurangi biaya peluncuran menjadi US$ 5 juta per penerbangan, menurut pejabat DARPA.

"XS-1 bukan pesawat tradisional atau kendaraan peluncur konvensional melainkan kombinasi keduanya, dengan tujuan untuk menurunkan biaya peluncuran dan mengubah waktu menunggu peluncuran yang lama dengan peluncuran sesuai permintaan," ujar Manajer Program DARPA, Jess Sponable, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Livescience, Kamis 25 Mei 2017.

"Kami sangat senang dengan kemajuan Boeing pada XS-1 sampai Tahap 1 dari program ini dan berharap dapat melanjutkan kerja sama erat kami dalam pengembangan yang baru didanai ini ke Tahap 2 dan 3, yaitu fabrikasi dan penerbangan," tambah Sponable.

Tes peluncuran pertama akan dimulai pada Tahap 3, yang bertujuan untuk meluncurkan XS-1 antara 12 dan 15 kali pada tahun 2020. Pada Tahap 2 dari program XS-1, Boeing membangun dan menguji teknologi pesawat pada tahun 2019, menurut pernyataan DARPA. Uji coba berbasis ground akan disertakan, untuk menunjukkan kelayakan peluncuran pesawat 10 kali dalam 10 hari, kata pejabat DARPA.

Desain Phantom Express XS-1 Boeing mengalahkan beberapa konsep oleh dua tim lainnya, yaitu kemitraan Masten Space Systems dan XCOR Aerospace, dan tim Northrop Grumman dan Virgin Galactic.

Phantom Express XS-1 dirancang untuk diluncurkan ke tepi antariksa, dan melepaskan peluncur tahap kedua yang akan membawa satelit ke orbit. Pesawat ruang angkasa itu kemudian akan kembali ke Bumi untuk melakukan pendaratan di landasan pacu.

XS-1 akan diluncurkan secara vertikal menggunakan mesin Aerojet Rocketdyne AR-22 yang dipicu dengan oksigen cair dan hidrogen cair. “Mesin AR-22 adalah versi mesin utama yang digunakan untuk menyalakan pesawat antariksa NASA,” perwakilan Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca: Pesawat Boeing dan Airbus Ini Dirancang Atasi Jet Lag

Phantom Express akan dibangun oleh divisi Phantom Works milik Boeing, yang juga membangun dua pesawat antariksa robot X-37B yang saat ini digunakan oleh Angkatan Udara AS untuk misi rahasia.


Pesawat ruang angkasa X-37B yang dapat digunakan kembali telah menerbangkan empat misi hingga saat ini, dengan misi terbaru (disebut OTV-4) mendarat di Kennedy Space Center milik NASA di Cape Canaveral, Florida, pada 7 Mei setelah 718 hari di orbit.

LIVESCIENCE | ERWIN Z

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

11 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

16 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

17 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

18 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

19 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

20 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

20 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

21 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya