Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sianida di Kopi Mirna: Racun Ajaib Tak Berbau, Tak Berwarna

image-gnews
Wayan Mirna Salihin. Facebook.com
Wayan Mirna Salihin. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wayan Mirna Salihin, pengusaha muda berumur 27 tahun, diduga tewas keracunan sianida pada Rabu pekan lalu. Kematiannya membuat banyak orang bertanya mengenai racun tersebut.

Menurut Tjandra Yoga Aditama, mantan Kepala Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, sebetulnya racun sianida dapat ditemukan dalam banyak tempat. Misalnya, beberapa produk rumah tangga. "Tentunya, itu dalam dosis rendah," kata dia melalui pesan pendek kepada Tempo, Senin, 11 Januari 2016.

SIMAK: Kasus Kopi Mirna: Ini Ngerinya Sianida jika Masuk ke Tubuh

Mengutip laporan Badan Kesehatan PBB (WHO) 2004 berjudul Concise International Chemical Assessment Document 61 HYDROGEN CYANIDE AND CYANIDES: HUMAN HEALTH ASPECTS, Tjandra Yoga menyebutkan sumber sianida lainnya. "Asap rokok juga mengandung sianida dosis rendah," ujarnya. Yang lainnya, kata dia, adalah asap kendaraan bermotor, bahan industri, dan pertambangan.

Racun sianida, Tjandra menjelaskan, biasanya berbentuk cair. Yang membuatnya sulit dikenali karena zat ini tak berbau dan tak berwarna. Terkadang juga berubah menjadi warna biru saat bercampur dengan suhu ruangan tertentu. "Tapi yang jelas racun ini sangat mudah bercampur dengan air," tuturnya.

Bentuk lain sianida adalah sodium sianida dan potasium sianida. Keduanya berbentuk serbuk dan berwarna putih, atau mirip dengan serbuk detergen.

SIMAK: Kasus Kopi Mirna, Polisi: Korban Tak Punya Penyakit Tertentu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan dan sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Bisa membunuh manusia hanya dalam hitungan menit.

Setelah terpapar, Tjandra menjelaskan, sianida langsung masuk ke pembuluh darah manusia. Racun ini masuk melalui jaringan pembuluh darah dan langsung menuju jantung. Mula-mula, kata dia, dua sistem itu yang terganggu. Setelahnya tekanan darah dalam otak langsung melonjak, yang mengganggu sistem susunan saraf pusat.

Pada masa kronis, organ-organ endokrin (organ yang menghasilkan hormon) tak bisa lagi bekerja. Itu semua terjadi karena sianida mengikat bagian aktif enzim sitokrom oksidase, atau enzim yang membentuk air (H2O) dalam tubuh. Setelah menyerang semuanya, kandungan sianida akan mengendap di liver manusia.

Menurut Tjandra, jika kandungan sianida yang masuk ke dalam tubuh masih kecil, zat ini akan diubah menjadi tiosianat yang dapat diekskresi tubuh manusia. Sebaliknya, sianida dalam jumlah besar dapat membunuh manusia seperti kasus kopi Mirna.

AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

8 jam lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

6 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

16 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

31 hari lalu

Minyak Atsiri
Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

33 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

34 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

52 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

53 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.