TEMPO.CO, Jakarta - Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) yang merupakan satwa langka tertangkap kamera untuk pertama kalinya di kawasan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) Sumatra Utara. Spesies ini pernah dianggap punah dan baru ditemukan kembali pada 1997 dengan populasinya sekitar 50-249 individu dewasa. Penampakan ini menggarisbawahi pentingnya keanekaragaman hayati dan konservasi di kawasan Taman Nasional Batang Gadis.
Penelitian yang dilakukan Balai TNBG merupakan bagian dari jaringan Tropical Ecology Assessment and Monitoring (TEAM) ini telah mencatat ada sekitar 37 spesies dan 6 spesies terancam punah tinggal di kawasan tersebut. Di antaranya, yaitu trenggiling Sunda, macan tutul Sumatera, harimau Sumatera, burung tokhtor Sumatera, tapir, dan anjing liar asiatic. Spesies endemik kuau kerdil dan sempidan juga terekam.
"Sangat menggembirakan mengetahui bahwa kita belum terlambat untuk mencegah spesies yang terancam ini dari kepunahan," jelas Iman Santoso, Senior Terrestrial Policy Adviser, Conservation International Indonesia, seperti keterangan yang diterima Tempo, Senin, 26 September 2017.
Iman menambahkan, pendidikan lingkungan bagi masyarakat lokal telah dipastikan membantu usaha konservasi. Namun, menurut dia, tetap perlu mengantarkan pesan bahwa ada banyak hal yang tidak diketahui. "Kita akan kehilangan kalau tidak melindungi hutan," kata dia.
CI Indonesia telah mendukung pengelolaan kawasan TNBG dalam menjaga, melestarikan, dan melindungi taman nasional ini, melalui penandatanganan Memorandum program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan pada 8 Oktober 2014. Kinerja kamera perangkap adalah bagian dari dari peningkatan pengelolaan yang efektif dari kawasan ini.
Simon Badcock, Senior Technical Terrestrial Adviser, CI Indonesia, menjelaskan, kamera perangkap merupakan komponen penting dari pekerjaan kami di Batang Gadis. "Dengan kamera tersebut, penampakan burung tokhtor dapat terlihat dengan jelas," ujarnya.
