40 Persen Kasus Kanker di Amerika Disebabkan Obesitas

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Rabu, 11 Oktober 2017 16:37 WIB

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

TEMPO.CO - Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko seseorang terhadap setidaknya 13 jenis kanker, menurut sebuah laporan baru. Kanker tersebut, termasuk otak, kerongkongan, tiroid, kantong empedu, perut, pankreas, ginjal, rahim dan usus besar, membentuk 40 persen dari semua kanker yang terdiagnosis di AS, lanjut laporan tersebut.

Baca: Cara Sel Kanker Lolos dari Radar Sistem Imun

Dalam laporan yang diterbitkan pada 3 Oktober oleh Centers for Disease Control and Prevention itu para peneliti menemukan bahwa pada tahun 2014 saja, lebih dari 630 ribu orang di AS memiliki jenis kanker yang dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

Kasus-kasus ini berjumlah lebih dari 55 persen dari semua kanker yang didiagnosis di antara wanita dan 24 persen dari semua kanker yang didiagnosis di antara pria di AS.

Hubungan antara berat badan seseorang dan risiko kanker tertentu mungkin datang sebagai berita bagi banyak orang, kata periset. Meskipun hubungan antara indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI) dan kondisi kronis seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular lebih familiar, para peneliti mengaku mengetahui jauh lebih sedikit tentang bagaimana berat badan yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan kanker tertentu.

Memang, "kesadaran akan beberapa kanker dikaitkan dengan obesitas dan kelebihan berat badan belum meluas," Dr. Anne Schuchat, wakil direktur CDC, mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada 3 Oktober.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, yang merupakan lembaga kanker Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan bahwa ada "bukti yang cukup" untuk menghubungkan kelebihan lemak tubuh dengan setidaknya 13 kanker yang berbeda.

Obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker dengan meningkatkan tingkat peradangan dalam tubuh, menurut laporan tersebut. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar hormon tertentu, seperti insulin dan hormon seks, dan senyawa yang disebut faktor pertumbuhan mirip insulin, yang berperan dalam pertumbuhan risiko kanker.

Baca: Teh Panas Bisa Picu Kanker, Begini Saran Dokter

Dalam laporan tersebut, para peneliti menggunakan data pemerintah mengenai tingkat kanker 2014, serta data dari tahun 2005 sampai 2014 untuk mempelajari setiap perubahan yang mungkin terjadi pada tingkat kanker tertentu. Salah satu keterbatasan penelitian, menurut para peneliti, adalah bahwa mereka tidak memiliki data tentang bobot atau BMI pasien.

LIVESCIENCE.COM | SALMA HABIBAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya