Stephen Hawking Sebut Kiamat Terjadi Pada...
Reporter
Terjemahan
Editor
Amri Mahbub
Jumat, 10 November 2017 10:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Fisikawan terkenal dari Universitas Cambridge, Stephen Hawking, kembali mengeluarkan pendapat mengerikan tentang kiamat. Menurut dia, bumi akan berubah jadi bola api raksasa dan lambat laun akan menemui ajalnya pada thaun 2600. Artinya, tinggal 583 tahun lagi.
Penyebabnya, seperti dikutip dari laman Metro.co.uk, penggunaan energi yang terus meroket. Dan menurut dia, satu-satunya jalan keluar adalah melarikan diri dari Planet Biru ini yang kita tinggali ini.
Baca: Stephen Hawking: Bumi Dapat Berubah Menjadi Seperti Neraka
Saat diwawancarai dengan radio asal Cina, Hawking menyebut proyeknya yang bernama Breakthrough Starshot bisa menjadi langkah awal menghadapi kiamat tersebut. Proyek yang ia pimpin ini berencana membuat wahana antariksa dengan kecepatan cahaya.
"Breakthrough Starshot bisa mencapai Mars dalam waktu kurang dari satu jam, atau mencapai Pluto dalam beberapa hari. Jika bisa melewati Voyager dalam waktu kurang dari seminggu, maka akan mencapai Alpha Centauri hanya dalam waktu 20 tahun," jelasnya. Proyek ini mendapat sokongan dana dari miliarden Internet asal Rusia, Yuri Milner, dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Wahana yang dibuat rencananya menggunakan tenaga pendorong cahaya. Wahana ini diklaim bisa melesat 1.000 kali lebih cepat dari wahana manapun yang sudah diciptakan ilmuwan bumi.
Baca: Menanti Kiamat: Ini Skenario Kiamat Versi Ilmuwan dan Agama
Simak artikel menarik lainnya tentang prediksi kiamat dan kabar terbaru dari Stephen Hawking hanya di kanal Tekno Tempo.co.
METRO.CO.UK