Misteri Cuaca Super Dingin Pluto Akhirnya Terungkap

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Kamis, 16 November 2017 13:34 WIB

Sebuah pemandangan matahari terbenam di permukaan Pluto yang diambil oleh New Horizons, dari atas ketinggian 3.500 m. Sebagian besar permukaan Pluto merupakan dataran es yang disebut Sputnik Planum. Dailymail

TEMPO.CO, Washington DC - Sebuah penelitian baru mengungkap misteri cuaca super dingin Pluto. Para peneliti menyebut partikel hidrokarbon di atmosfer Pluto yang bertanggung jawab atas suhu sangat rendah dari planet kerdil itu.

Baca: NASA: Seperti Bumi, Pluto Juga Mengalami Perubahan Iklim

“Pluto adalah satu-satunya planet yang diketahui memiliki suhu yang lebih digerakkan oleh partikel kabut daripada oleh molekul gas,” kata anggota tim peneliti sebagaimana dikutip space, Rabu 15 November 2017.

"Ini adalah semacam sistem baru dari iklim planet," kata penulis utama Xi Zhang, dari University of California, Santa Cruz, kepada Space.com. "Kami belum pernah melihat ini sebelumnya." Para peneliti menulis hal ini dalam penelitian baru yang dipublikasikan secara online Rabu 15 November 2017 di jurnal Nature.

Pemodelan kerja berdasarkan komposisi atmosfer Pluto telah memperkirakan bahwa suhu di sana akan berkisar sekitar minus 280 derajat Fahrenheit (minus 173 derajat Celsius). Namun saat pesawat penyidik Pluto milik NASA, New Horizons, mendekati planet itu pada bulan Juli 2015, suhu di sana tercatat sekitar 53 derajat Fahrenheit (30 derajat Celsius) lebih rendah dari perkiraan itu.

New Horizons juga melihat beberapa lapisan kabut membentang tinggi di atas planet kerdil itu, yang belum diketahui ilmuwan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh reaksi kimia di atmosfer bagian atas Pluto, di mana radiasi ultraviolet dari matahari berinteraksi dengan nitrogen dan metana untuk membentuk partikel hidrokarbon kecil.

Advertising
Advertising

Reaksi serupa diperkirakan terjadi di atmosfer bulan terbesar Saturnus, Titan, yang memiliki kabut begitu tebal sehingga mengaburkan pandangan permukaan.

Kabut Pluto adalah kunci untuk menjaga planet kerdil itu super dingin, kata Zhang dan rekan-rekannya. Mereka melakukan beberapa pekerjaan pemodelan mereka sendiri, menggunakan data yang dikumpulkan New Horizons tentang distribusi molekul gas dan partikel kabut.

Baca: NASA Rilis Video Menakjubkan tentang Pluto

Tim menemukan bahwa kabut Pluto menyerap energi matahari secara efisien, namun juga memancarkan banyak energi itu kembali ke luar angkasa dalam bentuk radiasi infra merah (panas). Hasil pemodelan studi cocok dengan profil suhu Pluto yang diamati, kata Zhang.

SPACE | ERWIN Z

Berita terkait

Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

27 Agustus 2023

Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya, Cuaca

2 Mei 2023

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya, Cuaca

Topik tentang cerita Pluto mendapatkan namanya dari bocah berusia 11 tahun pada 1 Mei 1930 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

2 Mei 2023

93 Tahun Penamaan Pluto: Apa Sebab Pluto Tak Dianggap Planet Lagi?

Pada Kamis, 24 Agustus 2006, Uni Astronomi Internasional, telah memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi planet kerdil. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

1 Mei 2023

Cerita Planet Pluto Mendapatkan Namanya dari Bocah 11 Tahun di 1 Mei 1930

Sebelum 2006, para astronom dunia telah resmi menyatakan bahwa hanya terdapat delapan planet dalam sistem tata surya kita. Bagaimana dengan Pluto?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Prakiraan Cuaca BMKG, Pluto, Gempa Susulan Cianjur

1 Desember 2022

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Prakiraan Cuaca BMKG, Pluto, Gempa Susulan Cianjur

Topik tentang prakiraan cuaca BMKG untuk Rabu, 30 November 2022, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Kemarin.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Redmi Note 8T, Status Planet Pluto

28 Oktober 2019

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Redmi Note 8T, Status Planet Pluto

Topik tentang bocoran Xiaomi Redmi Note 8T menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Kepala NASA Ngotot Pluto Harus Kembali Jadi Planet, Ini Alasannya

28 Oktober 2019

Kepala NASA Ngotot Pluto Harus Kembali Jadi Planet, Ini Alasannya

Bos NASA Jim Bridenstine percaya bahwa Pluto adalah planet sebagaimana sejumlah ilmuwan juga percaya bahwa Pluto harus dinaikkan ke status semula.

Baca Selengkapnya

Brian May Dukung Kepala NASA, Anggap Pluto Sebagai Planet

1 September 2019

Brian May Dukung Kepala NASA, Anggap Pluto Sebagai Planet

May mengatakan dia melihat Pluto sebagai planet klasik dan menyarankan agar kita menganggapnya sebagai tepi luar zona planet klasik.

Baca Selengkapnya

Kepala NASA Ingin Pluto Kembali Menjadi Planet

29 Agustus 2019

Kepala NASA Ingin Pluto Kembali Menjadi Planet

International Astronomical Union memilih untuk menurunkan Pluto menjadi planet kerdil pada tahun 2006.

Baca Selengkapnya