Batan dan Kimia Farma Bikin Produk Nuklir untuk Diagnosis Kanker

Kamis, 23 November 2017 14:48 WIB

Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), sebagai penyedia teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka, bekerja sama dengan PT Kimia Farma telah berhasil memproduksi secara komersial tiga produk kit radiofarmaka dan dua senyawa untuk berbagai tujuan aplikasi kesehatan.

Baca: Indonesia Pamer Aplikasi Nuklir Untuk Kesehatan di Wina

"Tiga kit dan dua senyawa tersebut untuk mendiagnosis kanker tulang, kanker tiroid, terapi paliatif kanker, hingga diagnosis penyakit jantung dan ginjal," kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto, Kamis, 23 November 2017.

Ketiga senyawa tersebut adalah Mibi, MDP, dan DTPA, serta dua senyawa lain, yakni radiofarmaka senyawa bertanda 153 Sm-Ed Tmp dan radiofarmaka senyawa bertanda 131 I-Mibg.

Djarot mengajak pelaku bisnis terkait menggunakan produk teknologi nuklir, baik yang diproduksi Batan maupun produksi entitas lain, sehingga semakin banyak masyarakat mengetahui kegunaan teknologi nuklir.

Selain itu, kata Djarot, Batan tengah melakukan riset produksi radiofarmaka yang potensial dimanfaatkan untuk diagnosis penyakit TBC, fungsi paru-paru dan jantung, serta terapi keloid, kanker tiroid, dan prostat.

"Selain untuk mendiagnosis kanker, radioisotope, dan radiofarmaka, Batan telah memproduksi obat pereda nyeri bagi penderita kanker. Kalau tidak salah, almarhumah Julia Perez pernah menggunakan teknologi ini," ujarnya.

Ketua Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia dr Eko Purnomo mengatakan, hingga saat ini, jumlah dokter spesialis nuklir ada 45 orang.

"Masyarakat yang ingin berobat dengan nuklir sangat antusias. Saking antusiasnya, banyak masyarakat yang memilih ke luar Indonesia untuk berobat nuklir, padahal di dalam negeri sendiri juga bisa berobat dengan nuklir," ucapnya.

Eko juga mengatakan, jika sebelumnya pengobatan gondok melalui operasi, pengobatan menggunakan nuklir, yang sudah efektif untuk mengobati gondok, hanya melalui ablasi, yakni dengan cara ditetesi cairan.

"Dengan cara ini sangat efisien, efektif, dan juga murah. Untuk kanker tiroid juga begitu. Kalau dulu ada operasi dan kemoterapi, sekarang pasien bisa lebih enak dengan ablasi dan bisa bersih dari kanker. Pasien pun nyaman karena obatnya hanya diminum," tuturnya.

Untuk rumah sakit di wilayah Jakarta, kata Eko, pengobatan menggunakan nuklir bisa dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, RS Darmais, RS Cipto Mangunkusumo, RS Pertamina, RS Siloam Semanggi, dan RS Harapan Kita.

Baca: JK Resmikan Fasilitas Nuklir Pengolahan Pascapanen Milik BATAN

"Untuk di wilayah Banten sendiri belum ada rumah sakit yang menerapkan teknologi nuklir untuk pengobatan. Mudah-mudahan Gubernur Banten bisa mewujudkan itu," katanya.

MUHAMMAD KURNIANTO

Berita terkait

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

15 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

16 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

19 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

26 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

36 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

51 hari lalu

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

53 hari lalu

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

57 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

4 Maret 2024

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya