Elon Musk Akan Luncurkan Mobil Listrik Tercepat di Dunia ke Mars

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 5 Desember 2017 12:11 WIB

Video Tesla Roadster 2 diperlihatkan sata diluncurkan di Hawthorne, California, AS, 16 November 2017. Tidak hanya mengedepankan kecepatan, dalam segi desain Tesla Roadster 2 juga tampil sporty dan elegan. Tesla/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Perusahaan SpaceX, Elon Musk, mengatakan akan meluncurkan Tesla Roadster, mobil listrik tercepat di dunia, ke Mars. Mobil itu akan dibawa sebuah roket SpaceX yang akan lepas landas dari tempat peluncuran Apollo 11, Cape Canaveral, pada Januari 2018.

Elon Musk menyampaikan rencana itu dalam serangkaian kicauannya di Twitter pada 2 Desember 2017. Salah satu cuitannya adalah sebagai berikut:

Mobil Tesla Roadster diluncurkan pada bulan lalu dan dibanderol US$ 200 ribu (Rp 1,6 miliar). Mobil itu mampu menampung empat orang dan menempuh jarak 1000 km dengan sekali charge. Untuk kecepatan, Roadster mampu melaju per 100 km/jam dalam butuh waktu 1,9 detik dan memiliki kecepatan tertinggi lebih dari 402 km/jam.

Rencana pengiriman Tesla Roadster ke Mars sempat jadi kabar yang simpang-siur karena The Verge, mengklaim mendapat konfirmasi dari Musk bahwa cuitannya itu hanya dibuat-buat. Tapi berbagai media lain kemudian memastikan bahwa pengiriman itu benar-benar akan dilakukan.

Musk hendak menggabungkan dua proyek besarnya, SpaceX dan Tesla, dalam pengiriman ke Mars itu sekaligus menjadi ajang promosi. Ia disebut-sebut ingin membuktikan pada badan Antariksa Amerika (NASA) soal kemampuan perusahaannya untuk mengirim misi ke Mars, sehingga layak diperhitungkan dalam rencana pengiriman manusia ke planet itu.

Untuk pengiriman kali ini, SpaceX tak lagi mengandalkan Falcon 9, yang biasa mereka gunakan untuk proyek pengiriman ke luar angkasa. Mereka akan memakai Falcon Heavy, jauh lebih kuat. Bila Falcon 9 didukung 9 mesin Merlin, Falcon Heavy memiliki 27 mesin.

Proyek Falcon Heavy merupakan misi terambisius Musk, sejak mendirikan SpaceX pada 2002. Tujuan berdirinya SpaceX adalah untuk mengurangi biaya transportasi luar angkasa. Kini mereka memofkuskan perhatian untuk penjelajahan Mars.

Pekan lalu SapceX telah menunda peluncuran roket Falcon Heavy raksasa sampai pada tahun depan. "Penundaan tersebut dikarenakan, tahun ini perusahaan masih menguji roket tersebut dalam sebuah uji coba statis," kata Musk

Untuk mendukung Falcon Heavy, pada 8 Desember perusahaan memulai mengirim kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Mereka juga membebaskan landasan 39A Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral untuk upgrade dan perlengkapan akhir.

Advertising
Advertising

Bagi Musk, peluncuran kali ini jadi bagian proyek jangka panjang untuk pendaratan di Mars. Ia berharap pada tahun 2022 dapat mendaratkan setidaknya dua pesawat ruang angkasa lagi di Mars.

DAILY MAIL | HARMANI

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

1 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

3 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

9 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

10 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

11 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

11 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

12 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

15 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya