LIPI Kembangkan Jati Platinum: Ekonomis dan Penyerap Karbon

Jumat, 15 Desember 2017 20:39 WIB

Ilustrasi pohon jati. Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Gunung Kidul - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan pohon jati platinum. Jenis ini diklaim bisa mencapai diameter 30 sentimeter hanya dalam lima tahun. Selain itu, daunnya bisa menyerap emisi karbon lebih banyak daripada daun lain. Selain untuk investasi, pohon jati tersebut bisa mengurangi dampak pemanasan global.

"Kami pilih pohon jati platinum untuk mencegah global warming. Kami menggandeng LIPI untuk penghijauan di daerah Gunung Kidul," kata Agus Sulistiyono, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI dari daerah pemilihan Yogyakarta, Jumat, 15 Desember 2017.

Penanaman pohon jati untuk penghijauan berkelanjutan ini dilakukan di Desa Kedungpoh Kecamatan Nglipar, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini termasuk dalam agenda diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencintai dan meningkatkan potensi daerah.

Agus menjelaskan, alih teknologi melalui diseminasi merupakan langkah penting untuk meningkatkan dan mempublikasikan hasil penelitian, yang tidak hanya bisa dimanfaatkan masyarakat, tapi juga kalangan industri dan pemerintah. "Sederet hasil penelitian tepat guna LIPI terbukti dapat memperkuat pengembangan potensi daerah, terutama untuk peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Baca: LIPI: Ada Perbedaan Persepsi Soal Kondisi Papua

Selain memberi keuntungan ekonomi, Agus menjelaskan, menanam pohon jati platinum akan mampu memenuhi komitmen nasional mereduksi emisi karbon hingga 26 persen sampai 2020 atau setara 0,67 giga ton karbon. Agus juga menyinggung efek rumah kaca (greenhouse). Menurut dia, pemanasan global akan semakin terasa apabila manusia tidak berbuat apa-apa.

Sebab, kata dia, energi matahari terperangkap dalam jumlah yang meningkat akibat gas rumah kaca. "Efek pemanasan global juga mulai terjadi, seperti banjir, kekeringan, peningkatan suhu bumi, dan naiknya permukaan laut," kata Edi Hidayat, peneliti LIPI.

Edi menjelaskan, jati platinum LIPI adalah hasil rekayasa genetika dengan cara mutasi radiasi sinar gamma bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional. Pohon ini kemudian diperbanyak dengan kultur jaringan, sehingga mutu bibitnya seragam.

Jati platinum ini bisa mencapai diameter 30 sentimeter hanya dalam waktu lima tahun sehingga bisa dipanen sebagai veneer untuk bahan bangunan. "Setiap hektare pohon jati yang berusia maksimal 10 tahun ini bisa menyerap karbon 170 ton C berat jenis 0,8 C konten 0,5," tutur Edi.

Baca: LIPI: Subsidi Elpiji 3 Kg Sudah Tidak Sehat

Simak kabar terbaru dari LIPI hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN

Baca Selengkapnya

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.

Baca Selengkapnya

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.

Baca Selengkapnya

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

18 Mei 2018

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai 18 sampai 20 Mei 2018 di Gedung Samida Kebun Raya Bogor.

Baca Selengkapnya

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

24 Maret 2018

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

Ekspedisi kelautan LIPI dan Singapura itu menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI yang berlayar selama 14 hari.

Baca Selengkapnya