Laut di Kutub Utara Juga Tercemar Limbah Plastik

Reporter

Antara

Editor

Amri Mahbub

Kamis, 21 Desember 2017 10:09 WIB

Permafrost mencair di Kutub Utara(iptek)

TEMPO.CO, Oslo - Perairan Kutub Utara yang tampak jernih ternyata memiliki limbah plastik yang datang dari Eropa dan Cina. Ini terungkap dari hasil riset peneliti Norwegia yang diluncurkan bulan ini.

"Plastik mungkin tersapu ke utara oleh arus laut dan angin," kata peneliti Lembaga Penelitian Air Norwegia (NIVA), Amy Lusher, Rabu, 20 Desember 2017. "Plastik kecil ditemukan dari kerang yang kami teliti."

Survei sebelumnya menemukan mikroplastik, atau plastik berukuran mikro, di luar negara Cina, Cile, Kanada, Inggris, dan Belgia. Di Norwegia, jenis moluska atau hewan bertubuh lunak mengandung rata-rata 1,8 bit mikroplastik—yang dinyatakan lebih kecil dari 5 milimeter— dengan 4,3 bit di Arktik. Peneliti Cina menyatakan kerang bisa menjadi bioindikator paparan mikroplastik global.

Baca: Hari Lingkungan Hidup, Sampah Plastik Lampaui Ambang Batas

Dampak mikroplastik terhadap kehidupan laut atau manusia saat termakan memang masih belum jelas. Namun para ilmuwan menduga harus memakan sejumlah besar kerang agar terkena risiko, bahkan memaksakan pola makan seperti orang Belgia, di mana moules et frites (kerang dan kentang goreng) adalah makanan favorit.

"Ini adalah sinyal peringatan bahwa kita perlu melakukan sesuatu untuk mengurangi masukan plastik ke laut," kata Richard Thompson, seorang profesor di Universitas Plymouth dan seorang ahli mikroplastik, tentang penemuan di seluruh dunia. "Hal ini menjadi perhatian saat ini ketimbang sebuah cerita peringatan untuk konsumsi manusia."

Hampir 200 negara menandatangani resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan ini untuk menghilangkan polusi plastik di laut, mulai botol hingga tas supermarket dan kemasan makanan. Sampah plastik di laut diperkirakan mencapai 8 juta ton per tahun.

Baca: Lapisan Es Kutub Utara Bakal Lenyap

Penelitian Thompson telah menunjukkan bahwa kadar plastik yang sangat tinggi di dasar laut dapat membahayakan hewan, seperti lugworms, sejenis cacing laut, yang tinggal di dasar laut dan membangun jaringan mereka. Meski begitu, sebagian besar potongan plastik hanya melewati isi perut dari kerang ke manusia.

Thompson mengatakan tingkat paparan manusia terhadap mikroplastik pada makanan laut kemungkinan berada di bawah ketimbang plastik sehari-hari, mulai mainan hingga jaket katun. Cina dan Uni Eropa adalah produsen utama ternak kerang dalam bisnis global senilai US$ 3 miliar. Ke depannya, ilmuwan akan meneliti dampak mikroplastik di kerang dalam pembentukan mutiara.

Baca: Rusia: Siapa Saja Boleh Miliki Kutub Utara

Simak kabar terbaru tentang Kutub Utara dan artikel menarik lainnya tentang limbah plastik hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Dosen Rekayasa Nanoteknologi Unair Sebut Limbah Plastik Efektif Jadi Campuran Aspal

40 hari lalu

Dosen Rekayasa Nanoteknologi Unair Sebut Limbah Plastik Efektif Jadi Campuran Aspal

Aspal dengan campuran limbah plastik memiliki karakteristik dan ketahanan yang berbeda dengan aspal konvensional.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Rachel Vennya Melihat Keindahan Aurora di Kutub Utara

59 hari lalu

Perjalanan Rachel Vennya Melihat Keindahan Aurora di Kutub Utara

Aurora borealis hanya terlihat di Kutub Utara saat tengah malam, perlu perjalanan panjang dan melelahkan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hanguskan Gudang Limbah Plastik di Bekasi, Kerugian Rp 600 Juta

18 Desember 2023

Kebakaran Hanguskan Gudang Limbah Plastik di Bekasi, Kerugian Rp 600 Juta

Kebakaran itu menyebabkan gudang limbah plastik di Bekasi itu ludes karena material yang mudah terbakar.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Buat Pelumas Mesin dari Limbah Plastik, Juarai Think Efficiency 2023

4 November 2023

Mahasiswa UI Buat Pelumas Mesin dari Limbah Plastik, Juarai Think Efficiency 2023

Inovasi tim mahasiswa UI berupa pengolahan limbah plastik polypropylene atau PP menjadi base oil, yakni minyak dasar penyusun pelumas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Sulap Limbah Plastik Jadi Oli di Ajang Think Efficiency 2023

3 November 2023

Mahasiswa UI Sulap Limbah Plastik Jadi Oli di Ajang Think Efficiency 2023

Mahasiswa UI (Universitas Indonesia) mengikuti kompetisi Think Efficiency 2023 dengan menyulap limbah plastik menjadi basis oli.

Baca Selengkapnya

Targetkan Sampah Plastik di Laut 2025 Berkurang 70 Persen, Kemenko Marves: Harusnya Bisa

16 Oktober 2023

Targetkan Sampah Plastik di Laut 2025 Berkurang 70 Persen, Kemenko Marves: Harusnya Bisa

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan pemerintah optimis bisa mencapai target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025.

Baca Selengkapnya

Ini Jalur Mikroplastik Masuk Tubuh Menurut Kemenkes

6 Oktober 2023

Ini Jalur Mikroplastik Masuk Tubuh Menurut Kemenkes

Kemenkes menyatakan mulut atau oral adalah jalur utama partikel mikroplastik masuk ke dalam tubuh. Apa saja dampaknya?

Baca Selengkapnya

4 Fakta Pulau Sampah di Dunia, Ada yang Menjadi Tempat Wisata

4 Oktober 2023

4 Fakta Pulau Sampah di Dunia, Ada yang Menjadi Tempat Wisata

Deretan pulau sampah ini tak hanya berfungsi menjadi TPA, ada juga yang jadi tempat wisata

Baca Selengkapnya

Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

26 September 2023

Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

Es laut di benua Antartika dan samudra Arktik sedang mengalami tren penurunan es laut.

Baca Selengkapnya

3 Tempat Terbaik Menyaksikan Aurora di Alaska dan Kanada

13 Agustus 2023

3 Tempat Terbaik Menyaksikan Aurora di Alaska dan Kanada

Berikut tiga tempat terbaik di bagian utara untuk menyaksikan aurora atau cahaya utara, di Alaska dan Kanada. Di kota mana saja?

Baca Selengkapnya