Hasil Riset Ini Bongkar Trik Burung Hantu Memutar Kepala

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Senin, 25 Desember 2017 11:53 WIB

Ninox scutulata, nama latin dari burung hantu, tergolong sebagai hewan buas atau pemakan daging. Beberapa jenis dari burung hantu, tersebar di wilayah Indonesia dan seringkali dimanfaatkan sebagai pembasmi hama tikus. Paul Gilham/Getty Images

TEMPO.CO, Maryland - Sebuah hasil riset berhasil mengungkap trik burung hantu memutar kepala mereka. Burung hantu tidak memerlukan mata di belakang kepala mereka untuk melihat apa yang ada di sisi berlawanan. Cukup dengan memutar kepala, mata yang semula menghadap ke depan bisa menghadap ke belakang.

Bahkan, spesies burung hantu tertentu, seperti barred owl (Strix varia), dapat memutar kepala 270 derajat ke setiap arah. Itu berarti mereka dapat melihat ke kiri dengan memutar kepala ke kanan, atau sebaliknya.

Tapi bagaimana mereka melakukannya tanpa mencederai pembuluh darah atau menghambat darah mencapai otak? Seorang ilustrator dan dokter di Johns Hopkins University School of Medicine di Amerika Serikat bekerja sama untuk mengungkap hal itu.

"Sampai saat ini, spesialis pencitraan otak seperti saya, yang berurusan dengan cedera akibat trauma arteri kepala dan leher, selalu dibuat heran mengapa gerakan kepala cepat dan memutar tidak membuat ribuan burung hantu mati karena stroke, " kata Philippe Gailloud, seorang peneliti, seperti dilansir laman Live Science.

Baca: Hasil Riset: Orang Bermain Game Tidak Bahagia

Advertising
Advertising

Jika manusia mencoba memutar kepala sedemikian cepat atau jauh, lapisan arteri kepalanya akan koyak dan menyebabkan terbentuknya gumpalan darah beku, yang dapat memicu stroke. "Arteri karotis dan vertebralis pada leher sebagian besar hewan, termasuk burung hantu dan manusia, sangat rapuh dan rentan terhadap koyakan lapisan pembuluh sekecil apa pun."

"Kami menemukan sejumlah ciri-ciri unik yang tak diketahui sebelumnya," kata ilustrator Fabian de Kok-Mercado, yang terlibat dalam riset itu kepada, OurAmazingPlanet. Tulang leher atau vertebra burung hantu memiliki lubang yang jauh lebih besar daripada yang dimiliki manusia atau burung lain.

Pada manusia, besar lubang vertebra sama dengan lubang arteri, sedangkan lubang vertebra pada burung hantu 10 kali lebar lubang arteri. Dalam laporan yang dipublikasi di jurnal Science, lubang atau kanal itu mungkin berisi kantong udara untuk meredam gerakan memutar kepala.

Baca: Kenapa Ada Anak yang Takut pada Malam Hari? Simak Hasil Riset Ini

"Kami juga melihat bahwa kanal itu tak ditemukan pada dua ruas vertebra bawah," kata De Kok-Mercado. Struktur ini memungkinkan pembuluh darah meregang ketika burung memutar kepala.

Arteri vertebralis juga sedikit membesar di dekat otak, hal yang tidak ditemukan pada hewan. Pembuluh yang membesar ini berfungsi sebagai waduk penampungan darah sehingga otak memiliki darah ekstra ketika kepala berputar.

Baca: Hidangan Jepang dan Kawanan Burung Hantu

Simak hasil riset menarik lainnya tentang burung hantu hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SCIENCE | OUR AMAZING PLANET | LIVE SCIENCE

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

10 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

50 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

50 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

50 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Burung Hantu Kemungkinan Bisa Menoleh 360 Derajat, Bagaimana dengan Tulang dan Sarafnya?

4 Februari 2024

Burung Hantu Kemungkinan Bisa Menoleh 360 Derajat, Bagaimana dengan Tulang dan Sarafnya?

Peneliti di Israel yakin kepala Burung Hantu bisa berputar 360 derajat. Simak hasil studinya yang telah terbit di jurnal.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Benarkah Burung Hantu Bisa Memutar Kepala 360 Derajat Penuh

26 Januari 2024

Benarkah Burung Hantu Bisa Memutar Kepala 360 Derajat Penuh

Berdasarkan analisis kerangka dan otot, burung hantu mampu memutar kelapanya 360 derajat

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya