TEMPO Interaktif, Bandung:Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan Aziz Iskandar mengatakan Indonesia masih sulit mencari investor untuk memproduksi sendiri Panel Surya (Photovoltaic). "Padahal proposal sudah kita tawarkan," ujar Marzan di Bandung akhir pekan lalu. Marzan mengatakan, pemerintah sudah menawarkan proposal kepada Spanyol dan Italia. Namun kedua negara meragukan kepastian berusaha di Indonesia terkait masalah undang-undang perburuhan, hukum, dan keamanan. Kebutuhan panel surya di Indonesia bisa mencapai 40 megawatt per tahun. Sedangkan yang sudah terpasang pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya sampai saat ini baru sekitar 8 megawatt. "Padahal potensi matahari kita berlimpah," kata Marzan. Sebelumnya, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Said D. Jenie mengatakan, pemanfaatan tenaga surya sudah menjadi prioritas BPPT selain mengembangkan elenergi alternatif melalui tenaga angin, arus laut, dan arus sungai besar. "Tentunya di samping teknologi bahan bakar, nabati, dan batu bara cair," ujarnya. RANA AKBARI FITRIAWAN