Kisah Muhammad Ali dan Upaya Melawan Parkinson

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Senin, 8 Januari 2018 12:44 WIB

Muhammad Ali saat masih berjaya sebagai juara dunia tinju kelas berat. (thesun.co.uk)

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Ali, mantan juara tinju dunia, adalah seorang pasien parkinson. Pria kelahiran Kentucky, Amerika Serikat, 17 Januari 1942 ini mengidap penyakit saraf ini lebih dari 30 tahun. Menurut dokter yang merawat Ali, seperti dilansir dari laman The Sun, petinju Afro-Amerika ini merupakan salah satu orang yang kuat memerangi penyakitnya.

Parkinson adalah penyakit degeneratif yang menyerang otak dan umumnya terjadi pada usia lanjut atau di atas 60 tahun. Penyebab parkinson hingga saat ini belum diketahui pasti. Selain karena faktor usia, para ahli menduga benturan keras pada kepala juga bisa memicu parkinson. Seperti halnya yang terjadi pada Ali, yang diduga terjangkit parkinson karena sering mengalami benturan keras saat pertandingan.

Ali mulai menunjukkan gejala parkinson tak lama setelah pensiun dari ring tinju pada 1981. Namun, penyakitnya tidak terdiagnosis sampai tiga tahun kemudian. Awalnya dia kerap mengalami tremor, pidatonya melantur, dan gerakan tubuhnya menjadi lambat. Kondisinya berangsur memburuk, hingga dia memiliki masalah lain seperti sulit tidur dan depresi.

Biaggio Ali Walsh bersama sang kakek yang merupakan legenda tinju dunia, Muhammad Ali. (wmagazine.com)

Baca: Inilah Biaggio Ali Walsh, Cucu Legenda Tinju Dunia Muhammad Ali

Advertising
Advertising

Hasil riset terbaru dari tim ilmuwan Jepang yang terbit dalma jurnal American Academy of Neurology edisi 3 Januari 2017 mungkin bisa jadi pintu gerbang dalam mencegah parkinson secara dini. Studi ini mengungkap parkinson bisa dideteksi dari kadar kafein dalam darah.

Menurut studi yang dipimpin Shinji Saiki, pakar neurologi dari Juntendo University School of Medicine, Jepang, pasien parkinson stadium awal bisa dideteksi dari kadar kafein yang lebih rendah dari orang normal. Jadi, meskipun orang dengan parkinson tersebut rutin mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, orang tersebut tetap akan memiliki kadar kafein yang rendah.

Saiki dan tim berangkat dari studi awal tentang hubungan kafein dan upaya penurunan risiko parkinson. "Namun, studi tersebut, belum banyak mengeksplor bagaimana penyerapan kafein di dalam tubuh seorang pasien parkinson," kata Saiki, seperti dilansir laman Science Daily. Menurut Saiki dan tim, penurunan kadar kafein dalam darah sudah terlihat sejak stadium awal.

Muhammad Ali memukul wajah lawannya Joe Frazier pada pertandingan tinju kelas berat di Manila, Filipina, 1 Oktober 1975. Setelah 32 tahun berjuang melawan penyakit Parkinson, Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun. AP/Mitsunori Chigita, File

Baca: Tinju Dunia: Kian Diminati, Muhammad Ali Center Akan Direnovasi

Tim melakukan tes terhadap 108 responden penelitian yang menderita parkinson selama lebih dari enam tahun. Tim juga menganalisis darah dari 31 orang non-parkinson. Selain itu, Saiki dan tim menganalisis kemungkinan mutasi di dalam gen yang mempengaruhi penyerapan kafein dalam tubuh. Kedua kelompok ini mengonsumsi jumlah kafein yang sama dalam beberapa waktu.

Hasilnya, orang dengan parkinson terdeteksi kadar kafein yang sangat rendah ketimbang kelompok pertama. Jika dibandingkan, jumlahnya 24 picomoles per 10 microliters berbanding dengan 79 picomoles per 10 microliters.

Baca: Deteksi Parkinson Kini Bisa Lewat Keyboard

Menurut pakar neurologi dari University of Toronto di Kanada, David Munoz, hasil studi Saiki dan tim bisa membantu dalam mendeteks gejala parkinso tahap awal. "Bisa jadi tes awal sebelum gejala parkinson awal muncul," kata David.

Setelah berpuluh tahun lamanya berjuang melawan penyakit parkinson, legenda tinju Muhammad Ali meninggal dunia pada usia ke-74 tahun pada 3 Juni 2016 di Rumah Sakit Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Dia disemayamkan di kota kelahirannya, Louisville, Kentucky, Amerika Serikat.

Foto Muhammad Ali ini diambil pada 22 Mei 2016 oleh putrinya, Hana saat mereka melakukan panggilan video. Ali meninggal dunia di usia 74 tahun pada 3 Juni 2016 setelah dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan. Foto terakhir Muhammad Ali ini diunggah oleh Hana pada 7 Juni 2016. twitter.com

Baca: 10 Tanda Awal Penyakit Parkinson

Simak artikel menarik lainnya tentang Muhammad Ali dan tentang parkinson hanya di kanal Tekno Tempo.co.

AMERICAN ACADEMY OF NEUROLOGY | THE SUN | SCIENCE DAILY

Berita terkait

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

4 hari lalu

Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot

Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

13 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Celana Pendek Muhammad Ali dalam Pertandingan 'Thrilla in Manila' Dilelang, Ditawar Rp 60 Miliar Belum Dilepas

28 hari lalu

Celana Pendek Muhammad Ali dalam Pertandingan 'Thrilla in Manila' Dilelang, Ditawar Rp 60 Miliar Belum Dilepas

Celana pendek yang dikenakan Muhammad Ali dalam pertandingan tinju legendaris "Thrilla in Manila" dijual rumah lelang Sotheby's di New York.

Baca Selengkapnya

Serial Biopik Ellyas Pical Akan Diluncurkan, Ini Profil Petinju Yang Berjuluk The Exocet Asal Saparua

51 hari lalu

Serial Biopik Ellyas Pical Akan Diluncurkan, Ini Profil Petinju Yang Berjuluk The Exocet Asal Saparua

Perjalanan hidup dan prestasi Ellyas Pical diangkat ke serial berjudul Ellyas Pical. Ini profil petinju berjuluk The Exocet asal Saparua Maluku.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

16 Februari 2024

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

Penelitian menemukan kaitan bermain tenis meja dan perbaikan kondisi penderita penyakit terkait saraf macam Parkinson dan multiple sclerosis.

Baca Selengkapnya

Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

27 Januari 2024

Meskipun Lebih Pahit, Minum Kopi Tanpa Gula Punya Manfaat Dua Kali Lipat, Apa Saja?

Dibandingkan kopi dengan campuran gula atau krim, minum kopi tanpa gula memiliki manfaat dua kali lipat.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

6 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula Bagi Tubuh: Cegah Diabetes hingga Cegah Kanker

13 Desember 2023

6 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula Bagi Tubuh: Cegah Diabetes hingga Cegah Kanker

Minum kopi tanpa gula diyakini lebih baik karena kadar kalorinya yang lebih rendah, mencapai 2 kalori setiap 240 mililiter kopi.

Baca Selengkapnya

Siapa Pengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI Bulan Depan? Ini Profil KSAD, KSAL, KASAU

9 Oktober 2023

Siapa Pengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI Bulan Depan? Ini Profil KSAD, KSAL, KASAU

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan siap pensiun pada 26 November 2023 mendatang. Siapakah penggantinya? Profil KSAD, KSAL, KASAU.

Baca Selengkapnya

Kesuksesan Novak Djokovic Setara Muhammad Ali dan Michael Jordan, Kenapa Kalah Populer?

18 September 2023

Kesuksesan Novak Djokovic Setara Muhammad Ali dan Michael Jordan, Kenapa Kalah Populer?

Novak Djokovic bulan ini membuktikan diri sebagai sosok luar biasa di lapangan tenis. Dinilai setara Muhammad Ali dan Michael Jordan.

Baca Selengkapnya