Hasil Riset: Stres Kerja Bikin Lemak Darah Naik

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Senin, 22 Januari 2018 06:35 WIB

Cek kadar kolesterol.

TEMPO.CO, Malaga - Hasil riset dari tim ilmuwan spanyol mengungkap stres akibat pekerjaan di kantor membuat kesehatan kardiovaskuler memburuk. Terutama, kadar lemak dalam darah.

Studi yang dipublikasikan dalam Scandinavian Journal of Public Health itu menautkan stres dengan dyslipidemia, kelainan yang mengubah kadar lipida dan lipoprotein dalam darah. Para pakar kardiovaskuler memang sudah sejak lama menghubungkan antara stres emosional dan risiko penyakit kardiovaskuler karena berbagai faktor, semisal merokok, pola makan yang tidak sehat, dan gaya hidup didominasi duduk di belakang meja.

Baca: Hasil Riset: Penghuni Amerika Pertama adalah Orang Asia

Penelitian yang dikerjakan oleh Sociedad de Prevención de Ibermutuamur ini bekerja sama dengan pakar dari Virgen de la Victoria Hospital (Malaga) dan Santiago de Compostela University. Mereka berusaha menganalisis hubungan antara stres akibat pekerjaan dan berbagai parameter berbeda yang diasosiasikan dengan bagaimana asam lemak dicerna dalam tubuh.

Dalam penelitian tersebut, tim ilmuwan mengambil sampel populasi lebih dari 90 ribu pekerja yang melakukan check-up medis. "Para pekerja yang menyatakan mengalami kesulitan dalam pekerjaan mereka selama setahun terakhir--8,7persen dari sampel--memiliki risiko menderita dyslipidemia lebih tinggi," kata Carlos Catalina, ahli psikologi klinis dan stres kerja, seperti dilansir laman Science Daily.

Advertising
Advertising

Baca: Anda Punya Mata Cokelat? Hasil Riset Ini Dijamin Bikin Bangga

Dyslipidemia adalah gangguan metabolisme lipoprotein yang bisa dilihat pada kenaikan total kolesterol, kadar trigliserida dan lipoprotein densitas rendah (LDL), selain penurunan pada kolesterol baik (HDL).

Dalam penelitian juga terlihat bahwa para pekerja yang mengalami stres berisiko memiliki tingkat LDL atau kolesterol "jahat" yang luar biasa tinggi. Selain itu, juga tercatat HDL yang sangat rendah, yang berpotensi menyumbat pembuluh darah.

"Salah satu mekanisme yang dapat menjelaskan hubungan antara stres dan risiko kardiovaskuler adalah perubahan profil lipida atau lemak, yang berarti makin tinggi pula akumulasi plak atheromatous dalam pembuluh darah kita," kata Catalina.

Baca: Kenapa Ayam Berkokok Pagi Hari? Simak Hasil Riset Ini

Simak hasil riset menarik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SCANDINAVIAN JOURNAL OF PUBLIC HEALTH | SCIENCE DAILY

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

8 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

48 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

48 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

48 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya