Bocah 15 Tahun Dalangi Peretasan CIA dan Mengakses Data Sensitif

Selasa, 23 Januari 2018 14:42 WIB

Kane Gamble. Kredit: The Sun

TEMPO.CO, London - Kelompok pro-Palestina yang terkenal berada di balik serangkaian peretasan yang mempermalukan pejabat intelijen Amerika Serikat (CIA) dengan membocorkan rincian data pribadi 20 ribu agen FBI, 9.000 pegawai Departemen Keamanan Dalam Negeri dan sejumlah staf Departemen Kehakiman pada tahun 2015.

Baca: Kasus Kebocoran Info, Eks CIA Bekerja di Rumah Lelang Christie

Ternyata, pimpinan dari kelompok peretas ini baru berusia 15 tahun saat dia menggunakan rekayasa sosial untuk menirukan direktur CIA dan secara ilegal mengakses informasi yang sangat sensitif dari rumahnya di Leicestershire, Inggris, sebagaimana diungkap dalam persidangan pada Selasa, 17 Januari 2018.

Berdasarkan laman The Hacker News, 18 Januari 2018, Kane Gamble, yang saat ini berusia 18 tahun, menargetkan Direktur CIA John Brenna, Direktur Intelijen Nasional James Clapper, Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson, Wakil Direktur FBI Mark Giuliano, serta tokoh senior FBI lainnya. Hal itu dilakukan Gamble antara bulan Juni 2015 dan Februari 2016.

Gamble berpose sebagai Brennan dan menipu staf pusat data serta helpline untuk memberikan password broadband bersama dengan timnya yang juga mendapatkan akses ke rencana operasi intelijen di Afghanistan dan Iran.

Anak tersebut juga mengejek keluarga targetnya dengan merilis data pribadi mereka, meneror dengan telepon dan pesan singkat, mengunduh dan memasang konten pornografi ke komputer mereka serta mengendalikan layar iPad dan TV mereka.

Advertising
Advertising

Selain itu, dia juga membuat seruan palsu ke rumah Brennan. Peretas cilik itu juga melakukan teror terhadap Menteri Keamanan Dalam Negeri Johnson dengan mengirim foto dan akan merayu putrinya, menelepon istrinya dengan meninggalkan pesan voicemail yang berbunyi “Hai, apakah saya menakutimu?.”

Gamble ditangkap pada bulan Februari 2016 di Dewan Konsulat di Coalville dan Oktober 2017 dia mengaku bersalah atas delapan tuduhan melakukan akses ilegal dan dua tuduhan modifikasi materi komputer yang ilegal.

Gamble mengatakan bahwa dia menargetkan pemerintah Amerika karena merasa jengkel dengan korupsinya. Gamble juga mengatakan bahwa dirinya secara teknis berbakat, tapi tidak dewasa secara emosional dan memiliki kelainan spektrum autistik. Pada saat menyinggung perasaannya, Gamble mengalami perkembangan mental seorang anak berusia 12 atau 13 tahun.

Dua anggota kelompok peretas Crackas with Attitude lainnya, Andrew Otto Boggs dan Justin Gray Liverman, telah ditangkap oleh FBI pada bulan September 2016 dan telah dijatuhi hukuman lima tahun di penjara federal.

Simak artikel lainnya terkait CIA di tempo.co.

THE HACKING NEWS

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

3 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

5 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

7 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

26 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

30 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

36 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

40 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

42 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya