Gerhana Bulan 2018, Kepala LAPAN: Bukti Teori Bumi Datar Salah

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Selasa, 30 Januari 2018 12:35 WIB

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin mencoba pesawat N 219 saat dipamerkan dalam pameran teknologi Lembaga Penerbangan dan Antariksa nasional (LAPAN), di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, 27 November 2014. TEMPO/ Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, gerhana bulan 2018 merupakan bukti teori bumi datar salah. Dia menyatakan hal tersebut melalui akun Twitternya, @t_djamal, Senin, 29 Januari 2018.

"Ayo buktikan bumi itu benar-benar bulat dengan melihat gerhana bulan. Gerhana bulan adalah bantahan telak untuk..." tulis Thomas. Bayangan gelap pada proses gerhana berbentuk melengkung, kata dia, mengindikasikan bulatnya Bumi.

Baca: Soal Petisi Teori Bumi Datar, Kepala LAPAN: Ayo Belajar Fisika

Menurut guru besar riset astronomi itu, gerhana bulan total 31 Januari 2018 sangat istimewa. "Boleh disebut Super-Blue-Blood-Moon....".

Dalam cuitannya itu, Thomas juga memberikan tautan ke blog pribadinya. Artikel pada tautan tersebut berisi penjelasan proses gerhana. Berikut isi selengkapnya penjelasan Thomas:

Advertising
Advertising

Baca: Kronologi Gerhana Bulan Total Akhir Januari di Indonesia

"Gerhana bulan, seperti yang terjadi pada 31 Januari 2018, membuktikan bahwa bumi bulat. Bayangan gelap yang jatuh pada purnama, adalah bayangan bumi. Bayangan gelap pada proses gerhana berbentuk melengkung yang mengindikasikan bulatnya bumi.

Skematik astronomis menjelaskan kejadian gerhana bulan terjadi akibat bulan memasuki bayangan bumi. Bayangan bumi terjadi karena cahaya matahari terhalang oleh bumi.

Kejadian gerhana juga bisa diprakirakan dengan baik waktu dan prosesnya. Hal itu didasarkan pada model saintifik sistem bumi-bulan-matahari. Bulan mengitari bumi. Bumi bersama bulan mengitari matahari.

Cahaya purnama disebabkan oleh pantulan cahaya matahari. Namun pada saat tertentu, bulan memasuki bayangan bumi ketika matahari-bumi-bulan dalam posisi segaris. Saat itulah terjadinya gerhana yang bisa kita amati.

Para penggemar dongeng bumi datar (FE: Flat Earth) tidak bisa menjelaskan fenomena gerhana bulan secara logis. Waktu kejadian gerhana dan prosesnya tidak bisa mereka jelaskan, karena dongeng bumi datar tidak menggunakan sains, walau mereka mengklaim melakukan kegiatan yang mereka sebut "penelitian". Kejadian gerhana bulan adalah pukulan telak yang membantah dongeng bumi datar."

Baca: Ditanya Teori Bumi Datar, BJ Habibie: Bumi Itu Bulat

Simak artikel menarik lainnya tentang gerhana bulan 2018, kabar terbaru dari LAPAN, dan teori bumi datar hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

20 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

20 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

21 hari lalu

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.

Baca Selengkapnya

Saran buat Pengendara di Jalan saat Terjadi Gerhana Matahari

29 hari lalu

Saran buat Pengendara di Jalan saat Terjadi Gerhana Matahari

Para pengendara yang sedang berada di jalan diimbau untuk berhati-hati bila saat terjadi gerhana matahari. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

30 hari lalu

Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

34 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

35 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

35 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

39 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

39 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya