Rusia, Jepang, dan Cina Luncurkan Satelit Nyaris Berbarengan

Rabu, 7 Februari 2018 14:24 WIB

Pesawat ruang angkasa Cina, Shenzhou 11 pembawa roket Long March-2F lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di laut provinsi Gansu, Tiongkok, 17 Oktober 2016. Cina meluncurkan sepasang astronot ke ke Tiangong II laboratorium ruang angkasa. Chinatopix/AP

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia, Jepang, dan Cina telah menyelesaikan serangkaian peluncuran satelit pada 1 hingga 3 Februari 2018 dengan misi yang berbeda. Hal itu terungkap berdasarkan laporan laman Sattelite Today pada 5 Februari 2018.

Rusia, pada 1 Februari lalu, membawa dua satelit Kanopus 5 Earth Observation (EO) di sebuah roket bernama Soyus 2.1a. Dalam misi tersebut, sembilan satelit dengan ukuran kecil di bawah kontrak federal dan komersial Glavkosmos ikut bergabung. Menurut laporan badan antariksa federal Rusia empat satelit kecil milik perusahaan yang mengumpulkan data jaringan Spire Global juga ikut diluncurkan.

Peluncuran ini membawa misi untuk mengumpulkan data jaringan seperti, melacak keberadaan kapal, cuaca dan suhu melalui satelit. Bagi Rusia ini adalah peluncuran yang pertama setelah kegagalannya mengorbitkan satelit Meteor M 2-1 pada November lalu.

Adapun Cina meluncurkan roket Long March 2D dari pusat peluncuran satelit Jiuquan pada 2 Februari 2018. Dengan muatan satelit bernama Zhangheng 1, yang merupakan satelit Seismo-Electromagnetic Satellite (CSES) berukuran 730 kilogram. Peluncuran yang didanai oleh European Space Agency (ESA) ini membawa misi untuk merekam data elektromagnetik terkait gempa bumi lima tahun ke depan.

Satelit Zhangheng 1 juga membawa Chimera, alat yang dikembangkan ESA guna mengevaluasi perilaku di ruang memori berbeda dan dua perangkat optik baru. Selain itu satelit in berisi receiver radio yang mampu menangkap sinyal posisi dari kapal laut dan pesawat terbang.

Tidak kalah dengan Rusia dan Cina, Jepang, melalui Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), juga berhasil melakukan peluncuran eksperimental pada 3 Februari 2018. Peluncuran tersebut membawa satelit pada roket SS-520 yang dimodifikasi setelah Januari gagal meluncur.

Advertising
Advertising

Dengan waktu 7 menit 30 detik, JAXA menyelesaikan misi tanpa hambatan dan penerbangan yang disisipkan satelit ke orbit tepat pada sasarannya. Roket yang dimodifikasi tersebut membawa misi untuk menunjukkan penggunaan teknologi teknik sipil pengembangan roket dan satelit.

SATELLITE TODAY

Berita terkait

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

1 jam lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

3 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

7 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

8 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

12 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

13 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

15 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

20 hari lalu

Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

Iran diketahui memiliki persenjataan rudal balistik terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

37 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.

Baca Selengkapnya