Vladimir Putin: Rudal Setan 2 Tak Bisa Dihancurkan Siapapun

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 2 Maret 2018 10:56 WIB

RS-28 Sarmat dapat membawa selusin kepala nuklir yang dapat mencari sasarannya sendiri untuk menghancurkan wilayah seluas Texas atau Prancis. Media TV Zvezda mengklaim bahwa Sarmat dapat menenggelamkan separuh California. aol.com

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim telah menyelesaikan pengembangan RS-28 Sarmat, atau yang lebih dikenal dengan rudal Setan 2 (Satan 2). Dia mengatakan, rudal ini tak bisa dihancurkan dengan apapun.

"Sekalipun dengan sistem keamanan anti-rudal," kata Putin dalam pidato tahunan kenegaraannya di Moskow, Rusia, Kamis, 1 Maret 2018, seperti dilansir USA Today. "Tak ada yang bisa hancurkan rudal ini."

Simak: Adu Kuat Para Pemilik Senjata Berhulu Ledak Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin, mendengarkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu saat parade militer selama perayaan Hari Angkatan Laut di St. Petersburg, Rusia, 30 Juli 2017. AP Photo

Bisa Menghancurkan Texas

Rudal Setan 2 milik Rusia seberat 100 ton ini disebut bisa menghancurkan area seluas Texas, negara bagian kedua terbesar di Amerika Serikat. Negara bagian ini seluas 696.241 kilometer persegi. Di Indonesia, luas ini hampir sama dengan Pulau Kalimantan.

Advertising
Advertising

Laman Daily Mail menyebut, pengujian rudal ini sudah dilakukan Oktober tahun lalu. Peluncuran saat itu dilakukan di Plesetsk, Rusia bagian barat. "Rudal ini akan mulai digunakan pada 2019," kata Andrei Prikhodko, Deputy Commander Angkatan Udara Rusia bidang misi tempur rudal.

Baca: Gaet Pemilih Muda Rusia, Pendukung Putin Gunakan Model Seksi

Wakil menteri pertahanan Rusia, Deputy Minister of Defense Yuri Borisov mengatakan bahwa Rusia akan melakukan uji coba rudal balistik antar benua RS-28 Sarmat, pada akhir 2017. Uji coba kosmodrom Plesetsk di Rusia barat, dekat perbatasannya dengan Finlandia. military-today.com

2.000 Kali Lebih Kuat dari Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Rudal ini bisa membawa hulu ledak 40 megaton alias 2.000 kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945. Rudal RS-28 Sarmat, yang dijuluki Setan 2 oleh NATO, memiliki kecepatan tertinggi 4,3 mil (7 km) per detik dan telah dirancang untuk mengalahkan semua sistem perisai anti-rudal, tulis The Times.

Rudal ini diperkirakan memiliki jarak jangkauan 6.213 mil (10.000 km), yang akan memungkinkan Moskow menyerang London dan kota-kota Eropa lainnya serta mencapai kota-kota di pantai barat dan timur Amerika. Rusia meluncurkan gambar pertama dari rudal nuklir terbesarnya ini pada Oktober 2016.

Menurut saluran televisi militer pertahanan Zvezda, rudal ini bisa membawa muatan yang bisa 'melenyapkan Inggris, Prancis atau Texas'. Tes pertama direncanakan untuk tahun lalu namun tertunda. Kemudian ada penundaan lebih lanjut pada bulan Maret dan April. Rudal tersebut akan menggantikan R-36 Voevoda, yang disebut NATO sebagai 'Setan' pada tahun 1970-an.

Pengamat militer Alexei Leonkov menyebutkan bahwa Sarmat memiliki jangkauan hingga 18.000 kilometer, dengan masing-masing kepala nuklir berkekuatan 750 kiloton. Setiap kepala nuklir dapat melesat dengan kecepatan hipersonik dan bermanuver. aol.com

Hanya Bagian Kampanye?

Malcom Chalmers, pakar pertahanan dari Royal United Services Institute, sebuah lembaga think tank pertahanan dan keamanan Inggris, meragukan pernyataan Putin tersebut apakah mewakili kemampuan militer baru Rusia. Sebaliknya, dia menyebut pernyataan Putin ini sebagai salah satu kampanyenya.

"Rusia, sejak 1960, mengklaim bisa mencapai Amerika dengan rudalnya. Kita perlu menarik pernyataan ini dalam konteks pemilu Rusia yang akan berlangsung bulan ini. Topik ini sangat populer," kata Chalmers.

Baca: Vladimir Putin Bangga Tak Punya Smartphone

Simak kabar terbaru dari Vladimir Putin dan rudal Setan 2 hanya di kanal Tekno Tempo.co.

USA TODAY | DAILY MAIL | THE TIMES | ZVEVDA

Simak: Inilah Mobil Andalan Presiden Rusia Vladimir Putin

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

13 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

17 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

21 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

1 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

3 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

10 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

13 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

19 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

40 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya